Lihat ke Halaman Asli

Nilai-nilai Agama Hindu dalam Panti Asuhan

Diperbarui: 5 Juli 2023   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Dalam agama Hindu, istilah "panti asuhan" berkaitan dengan perawatan anak-anak yang membutuhkan. Dalam agama hindu panti asuhan lebih dikenal dengan istilah "ashram anak-anak" atau "bal ashram". Ashram anak-anak dalam agama Hindu adalah tempat yang didedikasikan atau dikelola untuk pendidikan, perawatan, dan pengembangan anak-anak yang membutuhkan. Panti asuhan dapat berupa suatu rumah atau lembaga yang mengambil tanggung jawab untuk merawat dan mendidik serta membimbing anak-anak yang tidak memiliki dukungan keluarga atau lingkungan yang mendukung atau memadai. Bal Ashram atau panti asuhan hindu memeiliki beberapa tujuan salah satunya adalah memberikan perlindungan, cinta kasih atau kasih sayang, dan pendidikan yang diperlukan bagi anak-anak yang membutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik, dan emosional, hingga spiritual. Di dalam bal ashram atau panti asuhan, anak-anak akan menerima perawatan harian, sejumlah pendidikan, bimbingan moral, dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan potensi mereka melalui pengasahan dan pelatihan skill atau keterampilan.

Ashram anak-anak dalam konteks agama Hindu mungkin juga menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak-anak untuk mengenal dan mempraktikkan ajaran agama Hindu, seperti melalui pembelajaran tentang nilai-nilai, perayaan festival Hindu, dan pelaksanaan ritual agama Hindu yang sesuai dengan usia dan pemahaman mereka, selain itu dalam bal ashram sering dilakukan pelatihan atau praktik mengenai pembuatan sarana persembahyangan seperti canang atau banten lainnya. Dengan hal tersebut bal ashram atau panti asuhan secara tidak langsung akan mengarahkan anak-anak untuh tumbuh dan berkembang menjadi individu atau sosok yang sehat, terdidik dan terlatih serta menjunjung tinggi atau terhubung dengan nilai-nilai dan ajaran agama hindu. Secara umum panti asuhan atau yang lebih dikenal sebagai bal ashram dalam agama hindu difokuskan sebagai tempat atau lembaga untuk memfasilitasi anak-anak yang membutuhkan bantuan, baik dengan diberikan perawatan, pendidikan, dan kasih sayang. Panti asuhan dapat menjadi wadah untuk melaksanakan konsep seva (pelayanan tanpa pamrih) dan daya (kasih sayang) dalam agama Hindu.

Menurut pandangan Hindu, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk membantu seseorang yang membutuhkan bantuan, terutama anak-anak yang tidak memiliki dukungan atau keluarga yang memadai baik dalam hal ekonomi atau kondisi lainnya. Panti asuhan atau bal ashram dapat dianggap sebagai bentuk pengabdian dan juga bhakti (penghormatan) terhadap kekuatan Tuhan dengan memberikan berbagai bentuk perlindungan, pendidikan, dan perhatian yang diperlukan kepada anak-anak yang membutuhkan. Dalam ajaran agama Hindu, nilai-nilai moral, kebaikan, empati, dan rasa saling mengasihi merupakan aspek yang sangat diutamakan Oleh karena itu, panti asuhan dapat melambangkan praktik nyata dari nilai-nilai tersebut, dengan memberikan perlindungan, mencurahkan waktu, dan juga tenaga serta sumber daya untuk mendukung dan memajukan masa depan anak-anak yang kurang beruntung diharapkan dapat meringankan beban dan penderitaan mereka, melalui dukungan yang dapat diberikan.

Dalam agama hindu berbagai prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral agama Hindu, seperti seva, daya, bhakti, dan pengabdian kepada sesama, dapat diaplikasikan dalam menjalankan panti asuhan dan merawat anak-anak yang membutuhkan. Dalam panti asuhan, umumnya beberapa nilai-nilai agama Hindu yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut:

Ahimsa (Non-kekerasan): Ahimsa adalah prinsip non-kekerasan yang sangat penting dalam agama Hindu. Di panti asuhan, contoh penerapan atau implementasi nilai ahimsa atau non-kekerasan yakni adalah sikap yang ditujukan oleh anak-anak dalam bal ashram atau panti asuhan berupa sikap memperlakukan satu sama lain dengan kebaikan, menghindari konflik fisik atau verbal, dan mengembangkan sikap empati terhadap sesama. Hal tersebut memuat suasana dalam bal ashram atau panti asuhan menjadi damai.

Seva (Pelayanan): Konsep seva mengajarkan pentingnya pelayanan tanpa pamrih kepada sesama manusia. Dalam panti asuhan atau bal ashram, nilai seva atau pelayanan diterapkan atau diimplementasikan dengan anak-anak untuk membantu satu sama lain, berbagi sumber daya, dan memberikan kontribusi positif dalam kelompok atau komunitas mereka, hal ini terlihat dari berbagai kegiatan gotong royong dalam pengelolaan lahan kebun sederhana bal ashram atau panti asuhan seperti pemeliharaan taman toga maupun sayur, anak-anak saling berkontribusi untuk meningkatkan hasil panen dengan membuat pupuk organik bersama-sama, selain itu anak-anak juga saling membantu ketika akan memanen sayur mayur pada kebun sederhana mereka.

Karma Yoga (Tindakan yang Diniatkan): Karma Yoga adalah konsep melakukan tindakan dengan niat yang baik, tanpa mengharapkan hasil atau penghargaan. Dalam konteks panti asuhan hindu atau bal ashram, nila karma yoga lebih fokus pada dorongan anak-anak untuk melakukan tindakan-tindakan baik tanpa pamrih, seperti membantu dalam tugas-tugas sehari-hari, berbagi makanan atau barang, dan membantu sesama anak di panti asuhan. Dalam panti asuhan atau yang lebih dikenal sebagai bal ashram karma yoga diimplementasikan atau diterapkan dengan anak-anak yang saling membantu dalam mengelola panti asuhan atau bal ashram yang mereka tempati misalnnya membersihkan area bal ashram atau kegiatan sejenisnya, anak-anak akan saling membantu atau gotong royong dalam mengyapu, mengepel hingga memotong rumput untuk menjaga kebersihan bal ashram yang mereka naungi

Asteya (Tidak Mencuri): Asteya mengajarkan pentingnya tidak mencuri atau tidak mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Nilai ini dapat diterapkan di panti asuhan dengan mengajarkan anak-anak untuk menghargai milik orang lain dan tidak mengambil barang-barang orang lain tanpa izin. Dalam asteya anak-anak dalam panti asuhan didik untuk tidak mengambil barang atau sesuatu yang bukan miliknya, anak-anak akan dibimbing untuk tidak melakukan tindakan kriminalitas baik saat berada dalam bal ashram atau panti asuhan maupun diluar bal ashram. Dan diajarkan untuk selalu berprilaku baik.

Satya (Kebenaran): Satya berarti berbicara dan berperilaku dengan jujur dan tidak membohongi orang lain. Di panti asuhan, nilai ini dapat diterapkan dengan mengajarkan anak-anak untuk berkomunikasi secara jujur dan terbuka, serta menghargai kejujuran dalam hubungan antar sesama anak dan dengan staf panti asuhan. Dalam panti asuhan nilai satya atau yang lebih dikenal sebagai kebenaran lebih diarahkan atau condong pada anak-anak yang dilatih untuk berprilaku jujur satu sama lain, mereka dibina untuk berprilaku jujur, dan menjunjung tinggi kebenaran, anak-anak akan dilatih untuk terbuka satu sama lain dan tidak ada suatu hal yang ditutup-tutupi baik antara sesama anak ataupun staf atau pekerja panti asuhan.

Bhakti (Kebaktian): Bhakti adalah pengabdian dan kecintaan yang tulus kepada Tuhan atau kekuatan dan kebesaran Tuhan. Nilai ini dapat diterapkan di panti asuhan atau bal ashram dengan mendorong atau mengarahkan anak-anak untuk mengembangkan rasa syukur, berdoa atau meditasi, dan melibatkan diri dalam praktik keagamaan sesuai dengan keyakinan mereka. Bhakti dalam panti asuhan atau bal ashram di implementasikan atau diterapkan salah satunya adalah dengan anak-anak yang diarahkan untuk berdoa ketika hendak makan, selain itu nilai bhakti atau kebaktian dalam panti asuhan dapat dilihat dari anak-anak yang selalu sembahyang atau mebanten pada hari-hari biasa dan melakukan persembahyangan bersama ketika hari purnama dan tilem ataupun hari raya umat hindu yang lain.

Daya (Kasih Sayang): Daya atau yang lebih dikenal sebagai suatu sikap kasih sayang, empati, dan belas kasihan terhadap semua makhluk hidup, dalam panti asuhan atau bal ashram, diarahkan pada suatu nilai yang lebih condong pada dorongan untuk anak-anak berbagi kasih sayang, membantu anak-anak yang lebih muda atau membutuhkan, dan merawat hewan atau lingkungan sekitar mereka. Implementasi dari daya atau kasih sayang dilakukan dengan jalan memberikan waktu dan juga perhatian, menunjukkan kasih sayang dengan memberikan waktu dan perhatian kepada orang-orang di bal ashram, hal ini diartikan bahwa anak-anak akan menghabiskan waktu berkualitas dengan teman-teman misalnya waktu senggang mereka kan berkumpul dan mengobrol atau menyanyi bersama hingga bermain musik atau memberikan perhatian penuh saat berinteraksi dengan anak, staf atau pekerja lainnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline