Aku kalah pada renjana senja
Kabut sendunya yng masih basah menelan gelisah tentang pisah
Tawa baru kemarin beradu dansa
Harus berlagak lupa begitu saja
Sembunyi takut hanya jadi badut penggembira
Sekelebat jadi Pemuas lalu kau tumbuk hancur terpendam di benam terdalam
Sungguh ketakutanku begitu sangat
Terlalu getir mengenang yang sudah
Lukaku masih melekat di badan