Lihat ke Halaman Asli

Dwi Agustina

mahasiswa

PPK Ormawa UPM Fapet Unsoed: Workshop Pengolahan Limbah pada Peternak Muda Desa Melung

Diperbarui: 30 September 2023   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UPM Fapet, Kelas Pengolahan Limbah pada Peternak Muda Desa Melung, Jumat (28/7/2023), dokpri

UPM Fapet, Demontrasi Pembuatan Pupuk Peternak Muda Desa Melung, Jumat (28/7/2023), dokpri

Pelaksanaan kegiatan workshop pengolahan limbah dilaksanakan pada Jumat, 28 Juli 2023 yang bertempat di Balai Desa Melung. Kelas pengolahan limbah tersebut dibagi menjadi dua sesi yaitu penyampaian materi dan demontrasi. Workshop tersebut dihadiri oleh pembicara yang kompeten di bidangnya yaitu Ibu Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum MP.IPU selaku Dosen Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman.

Penyampaian materi pengolahan limbah tersebut mencakup alat dan bahan, manfaat pupuk kompos, cara kerja pengolahan limbah yang benar, dan indikator keberhasilan pembuatan pupuk kompos. Selain itu, pembicara juga menyampaikan motivasi kepada peternak muda desa melung agar bisa mengoptimalkan potensi yang ada di desa dan agar mereka lebih semangat dalam berproses. Setelah materi disampaikan, kemudian dilanjutkan dengan demontrasi pembuatan pupuk kompos di Green House. Demontrasi tersebut diikuti dengan semangat oleh peternak muda dan mereka sangat berperan aktif dalam proses pembuatan. Pembuatan pupuk kompos tersebut membutuhkan bahan berupa feses kambing 300 kg, serbuk gergaji 15 kg, aktivator stardek 750 gram, abu 15 kg, dan kapur dolomit 6 kg.

Tujuan dari pelaksanaan workshop ini adalah menambah wawasan peternak muda dalam memanfaatkan sumberdaya alam berupa produksi kotoran ternak  menjadi pupuk kompos dan membentuk kelompok ternak muda di Desa Melung. Harapannya dengan adanya workshop ini sumberdaya manusia di Desa Melung dapat berkembang menjadi lebih aktif , dapat meningkatkan minat masyarakat dalam menerapkan teknologi peternakan berbasis zero waste, memanfaatkan potensi kotoran ternak kambing menjadi pupuk organik dalam mendukung transisi sistem pertanian organik, meningkatkan kemampuan soft skils, hard skils dan pengetahuan dasar teknologi peternakan melalui pembentukan organisasi kelompok peternak yang berbasis kelembagaan dan terstruktur, meningkatkan empati dan kepedulian masyarakat dalam dedikasinya terhadap kelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim di masa mendatang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline