Lihat ke Halaman Asli

Guru Berhias, Siswa Antusias, Kualitas Civitas Jelas Naik Kelas

Diperbarui: 25 September 2024   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan memiliki tanggung jawab legal dan strategis untuk mengembangkan guru dan tenaga kependidikan, kurikulum, serta pelaksanaan dan layanan pendidikan di satuan pendidikannya agar mutu pendidikan dapat meningkat dan tetap berkualitas. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang baik, akan berdampak pada iklim satuan pendidikan yang baik. Begitu pula dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas, akan dapat berjalan dengan baik pula.

Sebagai pemimpin satuan pendidikan, kepala sekolah memiliki tugas, peran, dan tanggung jawab dalam peningkatan kualitas satuan Pendidikan yang dipimpinnya. Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah salah satunya adalah menyusun dan melaksanakan program terkait dengan merumuskan, menetapkan, mengembangkan, dan mendorong terwujudnya visi, misi, dan tujuan sekolah. Tugas pokok dan fungsi tersebut dijabarkan dalam bentuk inisiasi program sekolah untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolah.

Terkait dengan kondisi yang ada, terutama prestasi peserta didik, belum menunjukkan hasil yang menggembirakan baik dalam prestasi hasil belajar maupun prestasi kejuaraan dan lomba. Prestasi peserta didik adalah etalase atas kualitas satuan pendidikan secara keseluruhan. Meningkatkan prestasi peserta didik bukanlah hal yang mudah, perlu disusun program sekolah yang dapat menstimulus peserta didik mengikuti pembelajaran dengan baik, antusias, dan menyenangkan. Oleh karena itu, program sekolah yang mengefektifkan segala sumber daya yang ada untuk meningkatkan prestasi peserta didik mutlak diperlukan. Program yang dilaksanakan diharapkan dapat berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik dan kualitas satuan pendidikan.

Guru adalah ujung tombak keberhasilan terwujudnya visi sekolah dan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, perannya harus diperkuat dan diberdayakan. Guru harus bisa hadir tidak hanya secara fisik, tetapi juga hadir dalam hati peserta didik. Guru terutama harus bisa membangun antusiasme peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga, hasil belajar yang diperoleh peserta didik dapat lebih meningkat. Untuk mewujudkan hal tersebut, kepala sekolah harus turut berperan aktif dan bertanggung jawab dalam menyusun program yang sesuai serta pelaksanaannya.

Penyusunan program sekolah dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi sekolah dalam meningkatkan hasil belajar dan prestasi peserta didik. Hasil belajar peserta didik dilihat dari hasil penilaian sumatif menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Demikian pula dengan rapor pendidikan, capaian aspek literasi dan numerasi masih belum sesuai harapan. Hal tersebut diidentifikasi berawal dari kurangnya semangat guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung kurang menarik dan menyenangkan, sehingga berdampak pada rendahnya antusias peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan rendahnya antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, maka hasil belajar dan prestasi yang diperoleh peserta didik pun kurang memuaskan.

Dengan demikian, akar masalah dari rendahnya prestasi hasil belajar dan prestasi peserta didik dan sekolah ada pada diri guru yang kurang bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik serta kurangnya antusiasme peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Salah satu program sekolah yang disusun dan dilaksanakan untuk meningkatkan antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran adalah Program Guru Berhias. Pada program Guru Berhias ini, sekolah mengatur jadwal penggunaan seragam guru dan kegiatan yang dilaksanakan sebelum memulai proses pembelajaran di dalam kelas. Dengan tampilan guru yang berbeda dan fresh setiap hari, diharapkan guru dapat lebih bersemangat dalam mengajar, peserta didik antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, dan kualitas hasil belajar peserta didik akan dapat lebih meningkat. Sehingga, kualitas sekolah pun akan lebih baik lagi.

Setiap program yang baru, dan dianggap baru, pasti akan selalu menemui tantangan dalam pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan program Guru Berhias ini, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dan memerlukan pemecahan masalah agar program yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan memperoleh hasil yang baik pula. Tantangan yang dihadapi adalah kesediaan guru dan warga sekolah dalam melaksanakan dan menyukseskan program Guru Berhias ini. Selain itu, ketersediaan sarana prasarana, daya dukung dan sumber daya juga menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan program Guru Berhias ini.

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi dengan guru dan warga sekolah tentang program yang akan dilaksanakan, dengan menyampaikan latar belakang, tujuan dan manfaat program Guru Berhias. Manfaat program Guru Berhias yang paling utama adalah meningkatnya semangat guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan meningkatnya antusiasme peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat berdampak pada meningkatnya hasil belajar yang diperoleh. Koordinasi dan perencanaan program Guru Berhias dilaksanakan ketika rapat rutin sekolah. Sehingga program ini dapat diketahui, dikaji, dan disetujui oleh seluruh warga sekolah.

Pola pikir guru pun harus dibuka agar dapat berkolaborasi menyukseskan program yang akan dilaksanakan. Menjadi guru bukan semata tentang profesi. Menjadi guru pun bukan semata tentang tanggung jawab finansial dan transaksional. Profesi guru adalah profesi yang mulia, yang segala ucap laku lampahnya digugu dan ditiru. Tanggung jawab guru bukan hanya tentang melaksanakan tugas agar gugur kewajiban karena telah menerima gaji dari pemerintah.

Penampilan guru secara visual akan menjadi ketertarikan sendiri bagi peserta didik. Ketika penampilan guru bersih, rapi, dan wangi, serta dresscode yang berbeda setiap kesempatan tentu akan menambah antusiasme peserta didik dalam memperhatikan gurunya. Ini bisa menjadi salah satu strategi yang bisa dilakukan guru dalam menjaga penampilan. Menjaga penampilan tidak harus berlebihan, tetapi tetap dalam batas kewajaran. Ingatlah bahwa "cinta kadang tumbuh pada pandangan pertama".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline