Lihat ke Halaman Asli

Siswa Kembali Belajar, Guru Belajar Kembali

Diperbarui: 18 Juli 2018   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(kompas.id)

Tahun ajaran 2018/2019 telah dimulai. Sekolah mulai hiruk-pikuk. Suara anak-anak mulai meramaikan ruang-ruang kelas.

Siswa kembali belajar. Tentu di kelas barunya. Membuka lembaran baru buku pelajaran. Siap menerima materi-materi pelajaran yang baru. Bersama teman sekelas, saling memberi informasi dan pengetahuan awal yang mereka miliki tentang materi pelajaran. Dengan bimbingan guru, mereka dibantu lebih memperkaya pengetahuan. Melalui kegiatan bersama di kelas, mereka mengembangkan segala potensi yang mereka miliki.

Guru belajar kembali. Secara umum, tak ada lagi yang harus dipelajari guru. Seperangkat administrasi kelas sudah terbiasa disusun sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai. Format dan cara mengisinya hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Materi pelajaran yang akan disampaikan pun sudah terbiasa diajarkan. Konsep dasar ilmu pengetahuan masih hampir persis sama.

Lalu apa lagi yang perlu dipelajari guru?

Ada! Beberapa di antaranya adalah:

Peningkatan Kompetensi Guru; melalui Permeneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, guru diwajibkan melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Melalui kegiatan PKB inilah guru harus terus belajar dan mengembangkan profesionalitasnya yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan guru untuk mencapai dan/atau meningkatkan kompetensinya.

Ada banyak cara dalam memenuhi kewajiban guru melaksanakan PKB yang dapat dilaksanakan sebagaimana tertuang dalam peraturan perundangan di atas yaitu melalui kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.

Karakteristik Siswa; kelas baru, tentunya dengan wajah-wajah siswa yang baru. Setiap siswa itu unik, ia membawa karakteristik yang berbeda-beda. Mengenal karakteristik setiap siswa dengan baik adalah hal yang mutlak dapat dilakakukan guru. Walau tidak mudah, guru yang dapat memahami karakteristik setiap siswa dapat menentukan arah pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna. Dengan mengenal siswanya lebih baik, akan membantu dan memudahkan guru membawa dan mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Model, Metode dan Teknik Pembelajaran; melihat karakteristik siswa yang berbeda-beda, suatu materi-materi pelajaran tidak dapat disampaikan dengan model pembeajaran yang sama setiap materinya. Guru harus lebih memperkaya wawasan dan pengetahuan tentang model, metode dan teknik pembelajaran. Dengan menggunakan model, metode dan teknik pembelajaran yang cocok dan tepat dalam menyampaikan materi pelajaran, maka hasil belajar yang diperoleh siswa baik aspek sikap, pengetahuan maupun keterampilan akan lebih baik.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan; ilmu pengetahuan berkembang setiap saat. Guru harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang pesat tersebut. Guru salah satunya berperan sebagai sumber ilmu. Dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, diharapkan guru dapat memberikan informasi yang lebih lengkap terhadap materi pembelajaran. Miskonsepsi siswa terhadap materi pelajaran pun dapat diminimalisir dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline