Pendidikan merupakan sebuah bentuk pembelajaran entah itu pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui metode pengajaran, penelitian, atau pelatihan. Pendidikan yang sering kita ketahui sekarang ini sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, akan tetapi tidak sedikit juga yang melakukannya secara otodidiak (belajar sendiri).
Berbicara mengenai pendidikan pastinya kita langsung bertuju pada tingkatan pendidikan yang ada saat ini seperti sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA/SMK), hingga ke perguruan tinggi entah itu jenjang diploma maupun sarjana.
Bahkan saat ini anak-anak yang usianya masih dibilang balita dengan kata lain sedang asik-asik nya bermain sudah disekolahkan dijenjang yang paling kecil yaitu Taman Kanak-kanak (TK), bahkan juga ada saat ini yaitu PAUD.
Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19 dalam Aspek Pendidikan Indonesia
Zaman sekarang ini kebutuhan dasar bukan cuma sandang, pangan dan papan, akan tetapi pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk sekarang ini.
Meski begitu pendidikan di Indonesia masih dibilang memprihatinkan, dilaporkan UNDP (2016) Laporan Pembangunan Manusia menurun dan ranking pelajar di Indonesia berada diperingkat bawah, hal tersebut bisa dibilang sangatlah menyedihkan.
Padahal uang untuk memajukan pendidikan sampai Rp.444 Triliun atau 20% dari anggaran Negara. Tapi kenapa pendidikan di Indonesia masih belum maju juga? jika kita ibaratkan untuk mencari permasalah ini, seperti halnya mengorek pedang kusut yang didalamnya berisi seribu masalah yang bisa juga dibilang ribet sekali.
Akan tetapi, bisa jadi salah satu akar masalahya adalah Sistem pendidikan massal, karena sistem ini membuat standart yang sama buat semua murid seperti mendewakan nilai, mematikan nalar untuk berfikir kritis, menyeragamkan kemampuan dan bahkan disaat yang sama menghilangkan jadi diri dan keunikan setiap muridnya.
Padahal sistem pendidikan yang dibangun oleh bapak Pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara jauh beda dengan sistem yang ada pada saat ini.
Di sisi lain masalah pendidikan ada di kualitasnya bukan kuantitasnya, faktanya baik jumlah sekolah maupun anak yang bersekolah itu meningkat dari tahun ke tahun.
Akan tetapi hal tersebut tetap tidak membuat pendidikan yang ada di Indonesia sendiri menjadi lebih baik, karena buktinya masih banyak sekali sekolah yang belum sesuai standar dan kemampuan guru yang masih jauh dari harapan.