Pendahuluan
Pembelajaran abad 21 menekankan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan berpikir kritis. Dalam dunia Pendidikan berpikir kritis telah menjadi salah satu ketrampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik . Namun pada kenyataanya kemampuan berpikir kritis peserta didik masih rendah khususnya pada mata Pelajaran IPA. Hal tersebut dikarenakan belum menerapkan pembelajaran berbasis HOTS sehingga siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran HOTS seperti halnya pemberian soal latihan yang masih belum dikembangkan serta memfasilitasi peserta didik dalam berpikir kritis. Pembelajaran yang berlangsung di kelas masih cenderung berpusat kepada guru dan belum berorientasi pada pemecahan masalah yang mengakibatkan peserta didik masih kurang aktif dan berdampak terhadap kurangnya kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Dari hasil penilaian belajar pada tahun ajaran lalu, mengalami penurunan terhadap penilaian peserta didik kelas VIII ditunjukkan dari rata -- rata rapot sebesar 67,78 secara klasikal. Sedangkan dari hasil wawancara oleh rekan sejawat rata-rata peserta didik mengalami kesulitan dalam menganalisis soal berbasis HOTS dikarenakan kurang terbiasanya dalam menyelesaikan soal soal High order thinking serta kesulitan dalam merumuskan masalah yang sesuai dengan permasalahan yang ada disekitar mereka. Dari permasalahan tersebut, penulis mengupayakan praktik pembelajaran secara inovatif yang membiasakan peserta didik dalam melatih kemampuan berpikir kritis melalui penerapan model Problem Based learning (PBL) pada materi zat aditif.
Praktik ini penting untuk dibagikan sebagai Upaya adanya perbaikan dalam proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran berbasis HOTS pada materi zat aditif. Sehingga peserta didik mampu berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari -- hari, mendesain pembelajaran yang inovatif dengan penerapan model pembelajaran PBL , dapat menjadikan referensi guru lainnya dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penulis sebagai seorang guru IPA yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk mengelola kelas dan mengaktifkan peserta didik dengan pembelajaran , menstimulus peserta didik untuk berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah dengan menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada materi zat aditif berbantuan LKPD berbasis masalah. Selanjutnya praktik baik ini akan penulis bagikan dengan rekan guru lainnya agar bisa menerapkan hal yang sama, bahkan kelak bisa lebih baik lagi dari penulis di kelas masing -- masing.
Setelah melakukan identifikasi masalah dari hasil wawancara dengan guru, kepala sekolah dan analisis kajian literatur maka ada beberapa tantangan untuk mencapai hal tersebut dianataranya:
a. Kurangnya motivasi belajar siswa sehingga perlu untuk meningkatkan motivasi melalui apresiasi yang diberikan oleh guru
b.Guru dapat memahami model pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik
c.Guru mampu memberikan stimulus peserta didik dengan permasalahan yang sesuai dan dekat kehidupan peserta didik (pendekatan kontekstual)
d. Keterbatasan sarana teknologi informasi seperti halnya pemanfaatan internet dalam mengkases materi masih sangat terbatas hanya dapat dijangkau di waktu -- waktu tertentu
Sedangkan pihak -- pihak yang terlibat dalam keterlaksana kegiatan praktik ini diantaranya :