Teman adalah sosok kawan dekat yang berada di sekitar kita. Dilihat dari makna, teman seharusnya adalah sosok yang menyenangkan. Sebab lawan kata dari teman adalah musuh, sementara musuh adalah orang-orang yang layak dihindari untuk mencegah konfrontasi dan pertikaian yang menyebabkan hipertensi. Namun ternyata teman bisa menjadi sosok yang tidak menyenangkan, dia tetap berada di lingkaran interaksi, bisa jadi masih setia berada di dekat kita sehari-hari, tetapi kehadirannya bagaikan duri.
So. teman seperti apakah yang harus diwaspadai?
1. Teman yang hobi membicarakan keburukan orang lain
Pernah bertemu atau berteman dengan orang seperti ini? Setiap kali ketemu selalu keceplosan membuka aib seseorang, menggosip keburukan si A, si B, si C atau mengatakan hal-hal tentang kita yang didengarnya dari orang lain, atau membuka rahasia seseorang dengan diakhir dengan kalimat andalan : "jangan bilang siapa-siapa ya, ini rahasia kita" Woy berhati-hatilah dengan teman model begini bisa jadi lain kali ganti membicarakan diri kita, membuka rahasia kita, mengadu domba dengan teman lainnya. Ibaratnya titip barang bisa ilang, titip omongan bisa ditambahin. Btw, yang begini masihkah bisa disebut teman?
2. Teman yang hobinya berhutang
Hmmm serba salah kalau punya teman hobinya ngutang. Kalau nggak memberi pinjaman kadang kasihan, tapi giliran waktunya bayar si teman menghilang. Bisa jadi juga seorang teman lama punya trik berhutang modus terbaru, tiba-tiba muncul waktu dengar kita lagi dapat rezeki nomplok, munculnya hanya karena (pura-pura) ngajak join bisnis dengan minta suntikan modal, pakai perjanjian segala. Ternyata waktu jatuh tempo ada aja alasannya dan nggak segera mengembalikan modal. Hingga berbulan-bulan menyebabkan si pemilik modal jadi sebal.
Ini teman atau rampok? Entahlah, ini pengalaman pribadi saya, punya teman lama zaman masih ngantor, namanya Lestari Indah Karyati tinggal di Malang. Tetapi kelakuannya nggak seindah namanya. Uang saya hasil hadiah lomba blog dibawanya dengan iming-iming kerja sama tetapi tak kunjung ada kabar kapan kembalinya. Teman model seperti ini bahaya sekali. Ngeri teringat saat dia bolak-balik mendesak untuk mengajak kerja sama bisnis, patungan. Dengan gagahnya dia juga bilang saya boleh kerja ikut dia dengan gaji empat juta sebulan. Tapi ditunggu-tunggu saya tetap ngga dikontak untuk bekerja, uang saya yang dibawanya sebagai modal kerja nggak balik juga. Malah beberapa kali dia nawarin untuk tanam modal lagi, 20 juta, 2 juta sampai mau pinjam untuk beli sesuatu di marketplace segala, tapi saya tolak semua. Nggak ada sungkannya, uang modal belum kembali malah mau pinjam lagi. Sayang sekali kecurigaan saya terlambat, sebab saya sudah terlanjur memberikan pinjaman yang entah kapan dikembalikan.
Ehhm perlu dipasang nggak fotonya?
3. Teman yang selalu membenarkan tindakan kita