Lihat ke Halaman Asli

Harry Potter Saga.. The Boy is Live..

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya lengkap sudah Saga Harry Potter karya J.K. Rowling diputar di bioskop setelah sekian waktu semua harap-harap cemas, apakah akan diputar di bioskop Indonesia atau tidak karena masalah perpajakan film yang ‘absurd’.. karena sudah sekian lama ternyata tidak jelas.. tapi saya tidak akan membahasnya di sini yang jelas.. But then.. mengapa kita menanti-nanti dan menunggu film terakhir Harry Potter ini muncul di bioskop dan berbondong-bondong menontonnya? entah di XXI, the Premiere, Blitz Megaplex, atau bahkan ada yang sudah menontonnya di DVD bajakan? Bukunya sendiri sudah rilis jauh sebelumnya dan bagi pembaca setia Harry Potter, pastinya sudah mengerti bagaimana akhir dari pertarungan abadi Harry Potter dan Lord Voldemort, tetapi Anda tetap menontonnya bukan? Saya rasa bukan karena memang kebanyakan dari kita di Indonesia lebih suka menonton film dari membaca buku, tetapi perjalanan kurang lebih 10 tahun telah membawa kita sampai pada titik akhir cerita ini.. Tetapi bagi fans Harry Potter memang wajar kalau menanti akhir dari Saga Harry Potter yang merupakan fenomena sensasional dekade ini.. bagaimana tidak, bocah dengan tanda petir di dahinya ini telah membius pembacanya di seluruh dunia dan selalu menjadi best seller di toko-toko buku, bahkan menjadi most wanted sampai-sampai orang rela mendirikan tenda dan menginap di depan toko buku di mana buku Harry Potter akan dirilis.. sihirnya sungguh terjadi di dunia muggle..

Sebenarnya, siapa yang berharap akan menonton akhir cerita yang berbeda dari bukunya ketika menonton filmnya yang terakhir? Apakah ada yang berharap bahwa Voldemort akan menang atas Harry Potter dan menguasai dunia persihiran? Sebenarnya kalau ceritanya sudah mudah ditebak, apa yang menarik dari film Harry Potter yang terakhir ini? Pastinya si J.K. Rowling adalah seorang story teller yang luar biasa dengan bukunya, yang mampu ‘menyihir’ pembacanya sehingga mampu membawa atmosfir sihir ke dalam imajinasi para ‘muggle’ yang mungkin sedikit berharap bahwa sihir memang nyata. Dengan storyline yang begitu luar biasa, genuine dan cerita yang begitu mendalam, maka karakter sang Bocah yang hidup itu menjadi begitu dicintai para fansnya. Faktor ‘David VS Goliath’ bagaimanapun menjadi salah satu kunci kesuksesan Harry Potter, karena bagaimanapun banyak orang akan lebih empati kepada yang lebih lemah, dan berharap bahwa yang lemah akan memang melawan yang kuat. Selain itu, Harry Potter bagi sebagian orang adalah ‘Aspiration and Belief’ karena adanya value-value tertentu seperti cinta dan persahabatan yang berhasil membawa Harry berhasil melawan dan mengalahkan Lord Voldemort. Dan yang pasti, kisah terakhir dalam film ini yang sangat menyentuh, terutama Snape yang sangat kontradiktif karakternya seperti yang diungkapkan dalam cerita karangan J. K. Rowling yang begitu mengharukan, yang bisa mengubah pikiran orang terhadap sinisnya Snape.

Overall, Harry Potter selain memang content ceritanya yang luar biasa, tetapi yang membuat nya booming, tetap saja karena story-nya yang jadi ‘Word of Mouth’ dan memiliki banyakBrand Advocate ataupun Evangelist yang melakukan ‘Conversation’ di mana-mana sehingga karaternya menjadi HIDUP. That’s why Harry Potter.. the Boy (who) is live..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline