Lihat ke Halaman Asli

Experiential Connectivity – How Brand Engage the Customer

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makan nggak makan asal kumpul sudah menjadi suatu kultur, terutama di Jawa sejak lama. Budaya ‘kongko-kongko’ bareng adalah kebiasaan sehari-hari untuk menikmati waktu bersama. Tetapi trend lifestyle yang berkembang saat ini sudah membawa kita pada era di mana connect adalah kebiasaan baru. Ke mana-mana gadget pasti ada di dekat kita dan kita bawa, bahkan dalam hitungan menit atau detik bahkan, Blackberry, HP, ataupun tablet PC sudah menjadi ‘istri ke-2′ yang mungkin kedekatannya bisa melebihi hubungan dengan istri. HP tertinggal bisa menjadi sesuatu yang sangat merisaukan, mengapa? Karena kita tidak bisa connect, connect dengan teman, kolega, bahkan dengan social media ataupun yang lain. Trend Connect ini bagaimanapun dianggap menjadi suatu peluang bagi Marketer untuk menciptakan suatu aktivitas ataupun suatu pengalaman antara Brand dengan pelanggan. Hal inilah yang memunculkan suatu Experiential Connectivity yaitu bagaimana suatu Brand menciptakan suatu pengalaman atau aktivitas yang menghubungkan Brand dengan pelanggan secara langsung, bahkan akhirnya membuat shortcut antara Brand dengan customer. Hasilnya? Pastinya akan menciptakan suatu bonding yang sangat kuat antara Brand dan customer yaitu Brand Engagement. Rumah Cantik Citra

Perawatan tubuh ala Citra kosmetik yang telah menciptakan suatu pengalaman tersendiri bagi wanita. Mungkin bagi beberapa wanita, Citra bukanlah Brand pilihan mereka, tetapi dengan hadirnya Rumah Cantik Citra, Experiential Connectivity malah terbangun baik kepada Loyal Customer Brand Citra, maupun mereka yang selama ini mungkin tidak menggunakan produk Citra. Beberapa teman wanita yang saya kenal sangat menikmati pengalaman di Rumah Cantik Citra, bukan hanya sensasi menggunakan produk Citra, tetapi experience menikmati semua service yang diberikan di sana. Kehadirannya dinantikan oleh para wanita di berbagai kota di Indonesia, bahkan yang semula tidak mengenal Brand Citra menjadi connect secara langsung karena pengalaman yang dihadirkan secara langsung. Magnum Cafe

Sensasi baru dalam menikmati ice cream yang semula tidak pernah terpikirkan bahwa suatu product Brand dari Walls, bisa menjadi produk ice cream yang terHEBOH. Strategi Marketing yang diterapkan untuk Magnum memang patut diacungi jempol, bisa melahirkan kembali Magnum dengan suatu sensasi yang baru, walaupun secara produk tidak banyak mengalami perubahan. Marketing Komunikasi yang langsung menembak target market wanita dengan memberikan sensasi ‘Royal’ yang mewah tentu membuat customer semakin jatuh cinta dengan Magnum.

Kehadiran Magnum Cafe menciptakan Experiential Connectivity yang tentunya akan semakin memperkuat Engagement terhadap Brand Magnum. Sensasi menikmati ice cream ala Cafe mungkin bukan barang yang baru, di mana-mana kita bisa menemui cafe untuk menikmati ice cream. Tetapi pergi ke Cafe untuk menikmati Magnum? Siapa yang tidak tergoda untuk mencoba pengalaman yang dihadirkan oleh Magnum dengan sensasi barunya. Sunsilk Hair Studio Setelah Co-Creation Sunsilk yang berhasil menghadirkan Sunsilk yang selama ini dipersepsi sebagai shampoo yang ‘kurang lifestyle’ menjadi fresh dan lifestyle. Dengan menggandeng 7 penata rambut dunia, Sunsilk berhasil menggarap pasar shampoo di Indonesia dengan menghadirkan sentuhan personal sesuai dengan kebutuhan perawatan rambut wanita.

Namun jujur saja, siapa yang pernah melihat produk Sunsilk di Salon? Hampir bisa dipastikan produk Sunsilk sangat susah ditemukan di salon manapun. Sunsilk Hair Studio merupakan Experiential Connectivity yang dilakukan oleh Sunsilk selain untuk melakukan Engagement secara lansung dengan customer, tetapi juga membawa suatu keuntungan tersendiri, karena produknya sangat jarang ditemukan di salon-salon pada umumnya. Dengan hadirnya Salon Hair Studio malah mengubah persepsi orang-orang selama ini bahwa Sunsilk pun bisa lifestyle dan layak untuk masuk Salon. Experiential Connectivity merupakan suatu langkah strategis secara Marketing bagi suatu Brand sehingga menciptakan Brand Engagement yang kuat. Dengan engagement yang kuat antara Brand dan customer, maka bisa jadi akan menciptakan Advocate dan Evangelist yang akan dengan senang hati menjadi endorser bagi suatu Brand, apalagi dengan teknologi yang membuat orang selalu connect. Bagaimana dengan Anda para Marketer? Experiential Connectivity apa yang sudah diberikan oleh Brand Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline