Lihat ke Halaman Asli

Emileni DwanadyaAlmaswara

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB

Pengalihan Minyak Curah ke Minyak Kemasan, Barang Sulit Didapatkan di Kecamatan Caringin

Diperbarui: 4 Maret 2020   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minyak goreng kemasan disalah satu toko di pasar tradisional modern Cikereteg, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (28/02/20).

Bogor (28/02/20) -- Sembako di pasar tradisional modern Cikereteg, Kecamatan Caringin mengalami ketidakstabilan harga. Minyak goreng menjadi salah satu produk yang harga dan stoknya tidak stabil. Diketahui harga minyak menjadi tidak stabil karena adanya kebijakan pemerintah, Indonesia Bebas Minyak Goreng Curah mulai 1 Januari 2020. Sejak diberlakukannya kebijakan tersebut, pendistribusian minyak goreng kemasan di pasar Cikreteg menjadi tidak lancar dan barang sulit untuk didapatkan.

Program Indonesia Bebas Minyak Goreng Curah merupakan bagian dari Program Strategis Pemerintah yakni Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. Kementerian Perdagangan Indonesia berupaya meningkatkan mutu dan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat, salah satunya melalui program pengalihan minyak goreng curah ke minyak goreng kemasan. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mengonsumsi minyak goreng kemasan karena lebih terjamin mutu dan keamanannya. Dengan adanya pengalihan ini, mulai bermunculan berbagai merk baru dipasaran dengan harga yang beragam.

Namun, mulai muncul permasalahan dari pengalihan minyak curah ke minyak kemasan tersebut. Minyak goreng kemasan di pasar tradisional modern Cikereteg menjadi sulit untuk didapatkan oleh para pedagang.

"Barangnya (minyak goreng kemasan) agak sulit didapatkan sekarang. Misalkan kita order ke distributor 20 dus, yang dikirimkan hanya 3 dus. Merk minyak baru saja susah didapatkan apalagi merk top, itu lebih susah lagi. Pedagang sembako disini bingung karena apa sebenarnya, apakah menunggu harga dipasaran stabil dulu akibat dari pemberlakuan kebijakan pengalihan minyak goreng curah ke kemasan lalu baru lancar distribusinya." Jelas Riri, seorang pedagang sembako di pasar tradisional modern Cikereteg, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Karena barang sulit didapatkan, Riri mengaku harga jual pun ikut berubah-ubah. Biasanya harga berada dikisaran Rp. 10.000 -- Rp. 11.000, namun sekarang berada di harga Rp. 12.000 per kemasan. Para pedagang sembako di pasar tradisional modern Cikereteg berharap akan ada titik terang pada permasalahan ketidakstabilan harga ini, terutama dalam pendistribusiannya oleh distributor setempat karena bagaimanapun minyak adalah sembako yang pasti dibutuhkan masyarakat apalagi menjelang bulan Ramadhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline