Lihat ke Halaman Asli

Davi Massie

Karyawan dan Blogger

Ketika Jarak Menjadi Sekat, Tri Hadir sebagai Perekat

Diperbarui: 15 Juli 2020   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tri, hadir sebagai perekat jarak|sumber: tri.co.id 

Suatu hari teman bilang begini, "kalau jaringan di lokasi kamu bagus dan jenis jaringannya sudah 4G, tapi kamu masih merasa akses internet di smartphone kamu sangat lemot atau lambat, kemungkinan besar ada sesuatu yang salah".

Ya pastilah ada sesuatu yang salah. Apalagi kalau saya sudah tahu pasti kalau area dimana saya tinggal atau bekerja sudah sepenuhnya tercover jaringan 4G. Tapikan kalau koneksi internet tetap lelet, masa iya saya yang salah?.

Logikanya, jika memang jenis jaringan sudah 4G, perangkat yang dipakai juga support dan koneksi jaringan area sekitar bagus. Seharusnya koneksi internet juga akan bagus dan cepat. Ya harusnya sih, tapi kenyataannya beda dengan yang saya rasakan.

Pernahkan ada diposisi yang yakin banget kalau masalah koneksi lelet akan selesai hanya dengan on off beberapa saat 'Airplane Mode' di hp canggih kamu?. Padahal ini cara usang yang sebenarnya ngga efektif tapi masih kita yakini bisa sedikit membantu membangunkan jaringan internet yang tidur.. hahaha, saya sering sih. Latah, mungkin. Padahal itu tak berguna sama sekali.

on off Airplane mode bukan solusi me reset koneksi jaringan internet.|sumber: grid.id

Saya mulai rewel dan gerah mengenai koneksi jaringan internet yang turun naik ya sejak saya dirumahkan, alias berkantor tapi di rumah. Karena beberapa perangkat di kantor yang sebagian harus saya boyong untuk bekerja di rumah, mau tidak mau harus menggunakan koneksi internet rumah.

Saya memiliki beberapa group untuk pekerjaan di aplikasi whatsapp. Yang setiap harinya saya harus memberikan laporan, memonitor pekerjaan staff dibawah saya, juga melaporkan masalah komplain yang masuk dari klien perusahaan tempat saya bekerja.

Sesekali mungkin tidak merasa terganggu ketika rekan-rekan kerja bilang, "bos, belakang ini whatsapp jarang aktif ya, kok susah banget kirim chat, pasti pending". Komentar seperti ini jadi makin sering. Dan makin lama kejadian seperti ini kok kayak tuman. Jadi kebiasaan dan sepertinya tak bisa ditolerir lagi.

Setiap kali saya membuka handphone dan me-restart koneksi internet barulah suara merdu dari deretan notifikasi pesan seperti berebutan tak sabar untuk masuk. Tang, ting, ping, pang, bahkan mungkin kalau bisa ada pesan yang bersuara seperti lemparan batu. Dari mereka yang tidak tahan ingin menimpuk saya karena semua pesan di chat yang mereka kirim dalam keadaan centang satu.

Antara marah dan sedih, marah karena kok handphone secanggih ini tidak bisa menangkap jaringan internet yang bagus. Sedih karena kok bisa ya provider besar di Indonesia ini memiliki jaringan lambat, selambat berakhirnya masa pandemi sekarang ini. Salah handphone atau jaringannya nih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline