Lihat ke Halaman Asli

Prabowo Effect Lebih Mumpuni daripada Jokowi Effect

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan calon legislatif pun telah usai dilaksanakan diseluruh tanah air, namun seperti biasa dalam pelaksanaanya golput tetap masih ada. Tapi kita layak mengucap syukur di pileg tahun ini, rakyat mendapat pendidikan politik yang cukup lumayan ketimbang pemilu sebelumnya, hal ini terlihat dari partisifasi rakyat yang cukup antusias mendatangi TPS demi tegaknya kedaulatan rakyat untuk menentukan siapa para wakil mereka nanti di legislatif (DPR).

Selain itu, kesadaran dan kecerdasan rakyat dalam menilai dan memilih para calon wakil rakyat dan partainya pun lebih mengedepankan hati dan rasio pikiran yang lebih obyektif dan realitis berdasarkan hati nuraninya, yakni dimana rakyat memilih para caleg dan partainya bukan dipengaruhi dari hasil survey sering diberitakan di beberapa media masa yang menyebutkan bahwa PDI Perjuangan akan dapat melebihi perolehan suara diatas 27 persen akibat pencalonan gubernur DKI Jakarta Jokowi (Joko Widodo) sebagai Capresnya, ternyata hasil pileg kemarin membuktikan berbeda! jauh dari targer Megawati Soekarnoputri yang menginginkan PDI-P memang satu putaran di pilpres mendatang, Nyatanya hasil quick count Litbang Kompas PDI-P hanya mendapat hasil 19,23%.

Artinya project Jokowi Effect yang diharapakan Megawati dapat mendulang suara di pileg kemarin dapat menghantarkan PDI-P ke kursi RI-1 tapi pada realitanya target project "Jokowi Effect" yang didukung oleh beberapa lembaga survey dan media masa lewat berita pencitraan Jokowi berbukti tidak dapat mempengaruhi suara pilihan rakyat Indonesia saat ini.

Kegagalan project Jokowi Effect ini pun membuat beberapa petinggi fungsionaris PDIP angkat bicara dimedia masa hari kamis ini (10/4/2014), diataranya Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan, sangat besar kemungkinan mandat Ketua Umum PDIP terhadap rencana pencapresan Jokowi akan dibatalkan, mengingat hasilnya tidak sesuai target yang digembar-gemborkan PDIP di media masa setiap harinya dan mengingat mandat itu sebenarnya hanya strategi jualan Mega saja agar suara PDIP bisa mencapai target 27 persen, tapi nyata tidak demikian. Tapi ya sudah lah aku ra popo.

Tapi lain halnya, Partai Gerindra di pileg kemarin menunjukan taring macam asia dan garuda terbang meng-angkasa diatasnya dengan memperoleh suara 11,76%, hal ini membuktikan bahwa figur kepemimpinan Prabowo Subianto yang kenal tegas dan berwibawa serta cerdas tersebut membuktikan dirinya membawa pengaruh besar untuk partai Gerindra di pemilu tahun ini, dikarenakan rakyat menilai dan memilih dengan cerdas dan jujur bahwa prabowo subianto adalah calon pemimpin yang dapat membawa Indonesia yang lebih berdaulat baik secara ekonomi, politik, social dan budaya sehingga dapat mewujudkan Indonesia yang berdikari serta dapat mengembalikan kejayaan dan kewibawaan Indonesia sebagai macam asia, tidak hanya itu rakyat menilai visi 6 program transformasi bangsa sebagai program kerja yang akan dilaksanakanya ketika dirinya dikehendaki rakyat menjadi presiden RI 2014-2019 mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline