Penghargaan atas usaha anak dalam belajar itu sangat diperlukan, karena dapat memberikan semangat dan meredam kemalasan anak.
Harga yang dikeluarkan dari guru atau orang tua tidak melulu pada suatu benda, ada hal yang lebih bermakna dan mungkin tidak sedikit anak lebih ingin mendapatkannya. Apakah itu? Yaa, itu adalah guru/orang tua menjadi pendengar yang baik.
Pendengar yang baik hematku, bukan seperti sedikit dari guru/orang tua lainya yang hanya mengangguk, sambil berkata "iya", "ohhh" dan menuruti kemauan si anak.
Tapi, seperti banyak dari guru/orang tua lainnya bahwa pendengar yang baik ialah mengerti dan memahami seorang anak dengan usahanya dalam belajar. Bukan pada semata hasil.
Jika anak mendapat nilai jelek maka respon dari guru/orang tua menanyakan "memangnya kesulitan apa yang kamu hadapi ketika belajar?" Atau "Bagaimana cara belajar yang membuatmu senang?" Dan banyak lagi pertanyaan yang hangat di telinga anak.
Dari pada memarahinya, coba mengobrol dengan nya.
Karena dengan begitu anak menjadi terbuka dan merasa guru/orang tua memberikan apresiasi dan rasa bangga kepadanya.
Bagaimanapun peran guru/orang tua adalah memberikan stimulus yang membentuk jati dirinya. Lalu, Apa jadinya jika seorang guru/orang tua yang tidak mampu memahami dan menghargai usaha dalam belajar anak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H