Lihat ke Halaman Asli

Coba Saja Sehari

Diperbarui: 23 November 2017   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Guru. Banyak yang menganggap ini adalah pekerjaan yang umum yang begitu mudah di lakukan oleh siapapun. Apalagi guru yang mengabdikan dirinya untuk anak usia dini. Mungkin banyak yang menganggap pekerjaan tersebut adalah pekerjaan paling mudah dan paling bisa dilakukan oleh semua orang. Tanpa harus belajar di sekolah pasti mereka bisa mengajar anak - anak. Mereka juga berfikir, alaaaah hanya menyanyi dan menggambar saja apa sulitnya ? coba saja mereka menangani dan mendidik anak usia dini sehari saja. Membuat mereka tetap senang tanpa meras bosan dan tetap tidak mengabaikan perkembangan mereka.

Itu untuk mereka yang tidak mengerti dan tidak memahami apa itu makna usia dini. Padahal telah banyak artikel yang menyampaikan betapa pentingnya anak usia dini. Dan kali ini saya tidak perlu menjelaskan bagaimana pentingnya anak usia dini.

Mungkin banyak sekali fikiran yang ada di  benak mereka adalah guru bergaji rendah. Maka dari itu sulit sekali menemukan seorang laki - laki yang menjadi guru anak usia dini. Mungkin bukan karena itu saja memang. Mengajar anak usia dini tentu membutuhkan banyak kesabaran dan ketelatenan yang mungkin sebagian besar memang dimiliki oleh kaum wanita. 

Untuk mereka yan memikirkan soal gaji dan gaji, apakah mereka kekurang ide ? apakah mereka benar - benar mengutamakan kekayaan dunia ? Mungkin soal kekayaan tidak, tapi utnuk pemenuhan kehidupan sehari - hari mereka bisa saja jika mereka pandai mereka akan mencari semua itu dengan cara yang lain. Karena waktu yang digunakan untuk mendidik anak usia dini tidak memakan waktu seharian penuh.

Mungkin sekarang memang banyak sekali yang menganggap jurusan yang sangat tidak menjanjikan seseorang. Ingatlah bahwa kamu, anak - anakmu suamimu melalui sebagian perkembangan untuk bekal masa mudamu pada saat menjalani usia dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline