Terlalu sering menunda-nunda membuat manusia lalai dan akhirnya melupakan apa yang seharusnya mereka lakukan. Dalam puisi "Jarum Jam" karya Ranita Ningrum, waktu dan ruang menjadi elemen yang menarik untuk diselidiki. Melalui penelusuran terhadap kedua konsep ini, kita dapat memahami lapisan-lapisan serta makna yang tersembunyi dalam karya tersebut.
Puisi merupakan media yang digunakan penulis untuk mengeksplorasi konsep-konsep kompleks seperti waktu dan ruang dengan cara yang mendalam serta metaforis. Dalam karya "Jarum Jam" karya Ranita Ningrum, konsep-konsep ini dapat dijelajahi melalui lirik-lirik yang indah dan simbol-simbol yang kaya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan waktu dan ruang, serta bagaimana keduanya saling terkait dalam pengalaman manusia.
"Jarum jam masih berdenting
Aku terdiam tak sanggup bergeming
Berdiri ataukah kembali terbaring
Bagaikan kayu yang sudah kering
Jarum jam masih berdenting
Aku masih terdiam berbaring
Meratapi nasib yang demikian menggiring
Menggiringku ke pusatnya, hingga kepala ini pusing
Jarum jam masih berdenting