Lihat ke Halaman Asli

Jia Aviena

Content Creator

Kisah Nyata: Cerita Indah yang Gagal!

Diperbarui: 27 Juni 2024   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah temanku/ AI Video Guru

kisahnya, bukan kisahku. Yah, temanku yang mengalaminya. Cerita tentang si paling cantik di kelasku dan si paling tampan yang saling menyukai. Terdengar indah bukan, kamu mau tahu bagaimana alurnya berjalan?


Jadi begini kami adalah angkatan corona pertama menjadi maba dengan sistem baru, semuanya serba online bahkan tidak ada ospek dan setiap para kating membuat acara pun kami bisa bebas tidak mengikutinya karena bentuknya online via Zoom bisa pergi dengan alasan susah sinyal.

 Awalnya kukira ini hanya akan berlangsung setahun ternyata dua tahun aku terjebak pada kondisi yang menyebalkan. Dan setelah kuliah berlangsung offline aku mendapat cerita menarik ini tentang teman kelasku.


Saat itu di semester dua, kelasku yang berisi 38 orang dibagi menjadi dua kelompok untuk menggarap sebuah film pendek, tugas di mata kuliah sinematografi. Si cantik dan si tampan berada dalam satu kelompok. 

Sebelumnya kami semua belum pernah bertatap muka langsung dan hanya mengenal satu sama lain sekadar nama bahkan wajah pun hanya sekilas saja saat di absen, setelahnya banyakan dari kami sering kali offcam saat daring.


Aku satu kelompok dengan si cantik dan si tampan. Kampusku berada di bandung dan aku bukan orang bandung. Maka dari itu sebelum orang-orang luar bandung datang, si orang-orang bandung melakukan diskusi mengenai tugas membuat film ini. Si cantik dan si tampan adalah orang bandung. Bertatap muka lah keduanya dan teman-teman lainnya. 

Dan untuk seorang pria hanya butuh hitungan detik untuk naksir dengan lawan jenisnya.


Entah kapan pastinya si tampan mulai menyukai si cantik , yang jelas satu bulan kemudian, saat aku di bandung teman-teman yang lain sudah membicarakan perihal ada sikap yang berbeda dari si tampan ke si cantik yang mana mereka menyimpulkan si tampan menyukai si cantik. 

Si cantik sering kali acuh tak acuh saat teman-temannya membicarakan hal tersebut.
Mendengar itu, aku yang menjadi partner si tampan dalam proyek pembuatan film mulai1 memperhatikan sikap si tampan ke si cantik, berusaha memvalidasi  kebenarannya.


Awalnya menurutku, sikap si tampan ke si cantik memang sedikit istemewa dibandingkan ke yang lainnya hanya saja aku berpikir biasanya pria memang bersikap seperti itu kepada wanita caantik. 

Tapi... teman-teman lamaku memeberikanku label si tidak peka hahaha...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline