Lihat ke Halaman Asli

Durota Nurul Aini

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNISSULA 2021

Menghargai Perbedaan Keyakinan dari Sudut Pandang Pancasila dan Al Quran

Diperbarui: 16 Oktober 2021   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis:

Dr. Ira Alia Maerani (dosen FH Unissula)

Durota Nurul Aini (mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula)

Seperti yang kita tau, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak etnis yang tentu saja memiliki adat serta agamanya masing-masing. 

Dewasa ini banyak sekali kasus penistaan agama yang terjadi di negara ini. Mulai dari saling menghna bahkan sampai ada yang membuat salah satu Tuhan dari agama lain sebagai "joke" atau bahan candaan. Hal itu sangat bertentangan dengan nilai Pancasila sila ke-2 yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, dimana menjelaskan keharusan kita menjadi manusia yang adil dan memiliki adab pada sesama.

Islam sendiri mengajarkan pada umatnya untuk saling mengenal dan menghormati antara satu umat dengan yang lainya karena sejatinya manusia di ciptakan sama derajatnya dari banyak bangsa dan suku yang ada, hal ini juga tertuang dalam QS. Al-Hujurat [49] : 13

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-Hujurat [49] : 13)

Dari penggalan ayat diatas sudah jealas bahwasanya kita sebagai manusia telah diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa yang tentu saja bertujuan untuk saling mengenal dan menghormati satu sama lain. Bukannya malah saling menjatuhkan dan merasa suatu ajaran lebih baik dari ajaran yang lain.

 Dengan adanya pertikaian terkait dengan perbedaan itu sendiri tentu saja dapat membuat tali persaudaraan antar suku dan umat agama menjadi melemah, hal ini betentangan dengan nilai Pancasila yaitu sila ke-3 “Persatuan Indonesia”. 

Dimana dalam sila tersebut terkandung makna bahwa seluruh rakyat Indonesia bersatu padu meskipun berbeda agama, suku, maupun ras. Namun, yang terlihat sekarang justru berbeda, banyak segelintir orang yang justru mencoba untuk merusak kedamaian di negeri ini. 

Dengan menghina suku lain atau bahkan agama lain yang jelas-jelas itu bertentangan dengan nilai Pancasila serta Al-Qur’an, terlebih lagi bukan hanya orang dewasa tapi anak-anak kecil yang baru memegang smartphone tentu turut terbawa arus buruk dari postingan-postingan yang tidak seharusnya mereka lihat di usia yang masih belia itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline