[caption caption="Pelaku bom Mal Alam Sutera bernama Leopard Wisnu Kumala (ANTARA)"][/caption]Ada yang cukup aneh dalam pengakuan aparat kepolisian bahwa pelaku bom Mal Alam Sutera bukan seorang teroris. Padahal sudah beberapa kali melakukan aksi teror.
Bukan hanya itu, pelaku juga sudah menyiapkan bom dengan hulu ledak yang sangat tingi.
Pelaku bom Mal Alam Sutera bernama Leopard Wisnu Kumala (LO). Ia beragama Katolik dan keturunan warga China.
Anehnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyatakan pelaku bukan teroris. "Pelaku tidak terkait dengan jaringan teror yang sudah dipetakan kepolisian selama ini," ungkapnya.
Dalam isu terorisme, Rakyat Indonesia selama ini dalam kerangkeng sudut pandang yang tendensius dan stigmatis. Begitu mendengar teroris maka tergambar sosok pelakunya seorang muslim, berjenggot, jidat hitam, celana cingkrang, keluarganya bercadar, memandang Barat (AS) sebagai musuh.
Meski jika ada seseorang atau beberapa orang yang dituduh hendak ngebom dengan barang bukti material bahan petasan tapi jika punya ciri diatas maka otomatis label teroris akan disandangnya. UU tahun 2003 nomer 15 soal terorisme pun diterapkan untuk menjerat.
Jadi, Terorisme akan selalu dimaknai sebagai produk radikalisme dalam agama Islam.Terorisme di Indonesia itu identik dengan Islam, ini secara simpel di konstruksi oleh pihak pemerintah melalui aparaturnya dan diaminkan sebagian besar media.
Maka hadirnya sosok Leopard dalam kasus bom Mall Alam Sutera seperti titik balik yang bisa meruntuhkan stigmatisasi terhadap Islam selama ini dalam isu terorisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H