CAMPAKAN DEMOKRASI DAN TEGAKAN KHILAFAH
Sejak Indonesia diproklamsikan,demokrasi adalah sistem politik yang dipilih, berbagai bentuk demokrasi telah diterapkan mulai dari sistem demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila hingga kembali ke sistem demokrasi liberal.
Sudah tampak jelas demokrasi dan sitem ekonomi liberal gagal menjadikan negeri ini lebih baik dan sejahtera,sebaliknya negeri ini makin rusak dan bobrok. Alih-alih menyelesaikan masalah, demokrasi dan sistem liberal justru menjadi sumber masalah, betapa tidak ongkos demokrsasi yang amat mahal terbukti pemicu utama korupsi menjadi marak. Demokrasi yang dipropagandakan dari oleh dan untuk rakyat pada nyatanya atau praktiknya adalah hanya untuk kepentingan para pemilik modal dan korporasi (dari oleh dan untuk korporasi). Berbagai undang-undang liberal yang dihasilkan justru menyengsarakan rakyat bahkan demokrasi juga menjadi pintu masuk bagi negara-negara kafir penjajah untuk menguasai dan merampok kekayaan alam di negeri ini.
Dengan sistem demokrasi dan ekonomi liberal juga membatasi peran agama hanya mengatur urusan pribadi dan yang menjadi prinsip dasarnya adalah kedaulatan ada di tangan rakyat. Konsekuensinya otoritas penetapan hukumnya ada di tangan rakyat yang diwakili oleh lembaga legislatif.
Padahal menetapkan hukum, menghalalkan dan mengharamkan segala sesuatu bukan merupakan otoritas manusia. Memberikan otoritas tersebut kepada manusia merupakan kejahatan besar karena membuat hukum adalah otoritas tunggal Allah SWT, sebagaimana firman-Nya : “ Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik” (TQS al-Anam(6):57)
Namun anehnya demokrasi dan sistem ekonomi liberal masih tetap saja dipertahankan dan belum ada tanda-tanda sistem ini bakal dicampakan.
Sungguh kebaikan dan keberkahan akan Allah limpahkan ketika hukum-hukum-Nya ditegakkan.
Maka dari itu sadarlah bahwa khilafah satu-satunya sistem pemerintahan islam bukan republik, kerajaan, imperium, federasi dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H