Lihat ke Halaman Asli

Batas Dumai-Rohil Kembali Memanas

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jum’at, 13 Juli 2012 13:49 Batas Dumai-Rohil Kembali Memanas, Wakil Rakyat Minta Tiga Pemerintahan Duduk Berunding Situasi kawasan batas Dumai dan Rohil kembali memanas. Kalangan anggota DPRD Dumai mendesak tiga pemerintahan segera duduk berunding cari solusi terbaik. Riauterkini-DUMAI- Nampaknya konflik di perbatasan antara Kelurahan Batu Tritib, Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai dan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir menjadi-jadi. Pasalnya, warga Dumai yang tinggal di perbatasan tersebut kini kondisinya sangat resah dengan memanas. Tidak hanya itu saja, di informasikan tentang adanya warga Dumai yang dilantik oleh Bupati Rokan Hilir menjadi Penghulu Darussalam, yang katanya Kepenghuluan Sinaboi Besar, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir. Menyikapi persoalan tersebut, Anggota DPRD Dumai Agus Purwanto ST, mengharapkan kepada tiga pemerintah yaitu, Pemerintah Kota Dumai, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dan Pemerintah Provinsi Riau, untuk segera melakukan tindakan dan menududukan persoalan ini satu meja agar cepat terselesaikan. Tidak itu saja, dikabarkan juga pihak Pemko Dumai sudah menyurati Pemerintah Provinsi Riau tentang persoalan tapal batas antara Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir, yang kini kondisinya kian memprihatikan saja. "Kami sebagai lembaga legislatif meminta kepada Pemko Dumai, Pemkab Rohil dan Pemprov Riau untuk segera duduk satu menjadi guna menuntaskan persoalan ini," kata Agus Purwanto ST kepada riauterkini.com, Jumat (13/7/12). Politisi dari Partai Golongan Karya ini, juga mendesak agar persoalan ini segera dituntaskan secepat mungkin, mengingat warga Dumai yang bermukim di perbatasan resah dan kuwatir dengan gejolak kian memanas tersebut. Kalau persoalan tapal batas tidak kujung di tuntaskan, ditakutkan Agus Purwanto, akan berdampak dengan hal-hal yang tidak diinginkan dan menimbulkan korban jiwa. "Pemprov Riau selaku pemerintah yang menaungi wilayahnya agar turun kelapangan dan melakukan kroscek tentang kondisi tapal batas Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir ini dengan secepat mengkin. Kalau tidak cepat turun, saya takutkan akan menjadi gejolak berdarah," pungkas Agus Purwanto ST. Sebagai data tambahan, Kusno, Ketua RT 07 Sinepis, Kelurahan Batu Teritip, kepada puluhan awak media di Kota Dumai, Kamis (12/7/12) petang kemarin dan didampingi, Wakil Ketua Forum Perjuangan Masyarakat Perbatasan (Forum Permatapas) Kota Dumai Januari Sinurat, membenarkan tentang adanya kegelisahan warga Dumai. "Warga Dumai yang di lantik menjadi Penghulu itu namanya, Asyari yang tinggal di Kelurahan Lubuk Gaung dan kondisinya gagal dilantik menjadi Penghulu Sinepis oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Kegagalan itu terjadi disebabkan adanya protes warga Batu Teritip. Sebab, Senepis merupakan wilayah Dumai, yang berada di Kelurahan Batu Teritip," cetunya. Menurut Kusno dan Januari Sinurat, Asyari sebelumnya bakal dilantik menjadi Penghulu Senepis, yang dimasukkan ke dalam Kecamatan Sinaboi, oleh Pemkab Rokan Hilir, pada 9 Juli lalu. Namun, akhirnya batal disebabkan adanya gejolak di wilayah perbatasan. Padahal, persiapannya sudah matang, karena sudah didirikan tenda untuk acara. Rencananya juga dipersiapkan secara meriah. Kini, justru dilantik pula jadi Kepenghuluan Darussalam, yang berada di wilayah perbatasan Sinepis. "Informasi inilah yang membuat warga gelisah juga karena Kepenghuluan Darussalam memasukkan wilayah tiga RT di Batu Teritip, yaitu RT 09, RT 08, dan RT 07, ke dalam Kepenghuluan Darussalam, Kabupaten Rokan Hilir. Bila ini terjadi, maka warga Dumai di wilayah itu akan diusir dari daerahnya sendiri. Namun demikian, persoalan ini sudah dilaporkan ke Camat Sungai Sembilan Zulkarnaen untuk diteruskan ke pimpinan daerah yang lebih tinggi. Bahkan, rencananya warga akan mengadukan hal ini langsung ke Wakil Wali Kota Dumai Agus Widayat,” ujar mereka menceritakan kondisi saat ini di perbatasan Dumai-Rohil. Bahkan Januari Sinurat juga membenarkan kabar yang membuat resah warga tersebut. Menyikapi hal itu, pihaknya bersama tokoh masyarakat Batu Tertip berupaya mencari kebenaran informasi tersebut, terutama untuk mendapatkan bukti nyata Surat Keputusan (SK) pelantikan tersebut. Selain itu, pihaknya sedang menunggu dokumen foto atas pelantikan tersebut. Selain itu, dia mempertanyakan dokumen kependudukan Asyari, apakah dia sudah mengurus kepindahan ke Rokan Hilir atau belum. Bila belum, dicurigainya berarti dia memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda, yaitu warga Dumai dan Rohil. Untuk itu, dia minta pihak berwewenang mengusut tuntas hal itu. Guna memperimbang informasi terkait indikasi kartu tanda Pendudukan yang dimilik oleh Asyari, diduga ganda karena dikabarkan telah dilantik menjadi Penghulu di wilayah Kecamatan Sibaoi Kabupaten Rokan Hilir, oleh Bupati, riauterkini.com mencoba melakukan konfirmasi kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemko Dumai. Namun konfirmasi yang dilakukan ini tidak membuahkan hasil dan pesan singkat (SMS) yang dilayangkan kepada Kadisdukcapil Dumai juga tak kujung dibalas hingga berita ini diterbitkan.***(had) Sumber:http://www.riauterkini.com/politik.php?arr=48997




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline