Assalamu’alaikum, Ayah Bunda yang selalu disayang Alloh? Bagaimana kabar? Semoga kita dan keluarga selalu sehat dan dihimpun dalam kebaikan hingga JannahNya ya…. Aamiin. Alhamdulillah kita bisa bersilaturrahim kembali setelah kemarin kita membahas bersama tentang anak manja dan Tips Jitu agar anak rajin belajar, sekarang kita akan bersama-sama membahas bagaimana cara agar anak kita rajin sholat.
Sholat adalah ibadah yang harus kita kerjakan dalam kondisi apapun, kecuali karena ada alasan yang syar’I, jadi walaupun sakit, dalam perjalanan bahkan dalam kondisi perangpun harus kita laksanakan. Kenapa begitu? Karena ada beberapa alasan kuat yaitu : sholat adalah tiang agama, sholat adalah pembeda antara orang muslim dan kafir, sholat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab di akherat kelak, sholat dapat mencegah sesorang dari perbuatan keji dan munkar..
Ayah Bunda yang dirahmati Alloh, betapa rindu dan bahagianya ya jika kita memiliki anak-anak yang rajin sholat, sholatnya selalu tepat waktu, khusyu, sholatnya selalu berjama’ah dan anak-anak laki-laki kita bersama suami kita selalu sholat berjama’ah di masjid. Subhanalloh, anugrah yang luar biasa….
Masalahnya bagaimana agar angan-angan kita di atas itu tidak seperti mimpi disiang bolong, tapi bisa terwujud menjadi kenyataan? Pada kesempatan ini kita akan membahas bersama 5 Tips agar anak kita rajin sholat. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi kita bersama. 5 Tips tersebut adalah sbb:
1.Contoh atau keteladanan. (Al-Qudwah)
Ayah Bunda, contoh atau keteladanan dari kita sebagai orang tua dan Guru sangatlah penting. Karena kita adalah cermin hidup bagi anak-anak kita. Oleh sebab itu jangan sampai kita menyuruh anak kita sholat tapi kita masih asyik di depan TV, atau menyuruh anak kita sholat ke masjid tetapi kita masih sibuk dengan HP atau BB kita atau tugas-tugas lain yang menjadi rutinitas kita. Ingat, apa yang kita lakukan dilihat dan direkam oleh anak-anak kita lho….
2. Nasehat penuh Cinta (Al-Mau’idzah)
Ayah Bunda yang baik, ketika kita sudah memberi contoh dan keteladanan untuk anak-anak kita, jangan lupa iringi dengan nasehat dan arahan yang Islami ketika anak kita lupa sholat, atau menunda, atau sholatnya terburu-buru, habis sholat lantas jalan tanpa diikuti dzikir dan doa terlebih dahulu. Dan ingat! Nasehat jangan di tunda menunggu nanti pas makan malam bersama, atau pas menjelang tidur, khawatir anak kita keburu lupa. Nasehat sebaiknya disampaikan saat itu juga ketika kita melihat anak melakukan kesalahan. Karena kesalahan-kesalahan yang didiamkan bisa menjadi kebiasaan karena anak merasa itu bukan sebuah kesalahan, dan yang lebih parah lagi apabila kesalahan-kesalahan itu akhirnya menjadi penyakit hati. Na’udzubillahimindzalik.
3. Pembiasaan / pengkondisian (Al-‘Aadah)
Ada pepatah mengatakan ala bisa karena biasa. Ayah Bunda yang Sholih dan sholihah, Insya Alloh ketika keteladanan dan nasehat sudah kita lakukan jangan lupa pembiasaan agar semua kebaikan dan sifat-sifat terpuji yang sudah kita tanamkan, khususnya sholat ini menjadi kewajiban rutin bahkan kebutuhan yang harus dipenuhi. Caranya bisa dengan bersegera mengambil air wudhu ketika adzan terdengar, hentikan semua aktivitas dan kerjaan, matikan televisi, terus sholatnya selalu berjama’ah, yang laki-laki sholat berjama’ah di masjid. Yang wanita sholat berjama’ah bersama kita para Bunda di rumah. Dan jika semua hal baik yang sudah kita tanamkan lalu kita laksanakan secara kontinyu maka lama-lama akan menjadi suatu pembiasaan / pengkondisian yang baik yang islami sesuai syariat.
4. Kontrol yang terus menerus ( Al-Mulahadzah))
Ayah Bunda yang rindu memiliki anak yang sholih dan sholihah, Kontrol dan pengawasan yang cermat perlu kita lakukan agar keteladanan yang kita tunjukkan , nasehat yang rutin kita sampaikan serta pembiasaan yang sudah kita tanamkan efektif maka kita perlu mengontrol secara terus menerus tanpa henti, sehingga ketika anak mulai mengendur kita bisa sharring atau discuss dengan buah hati kita, kenapa kok kurang semangat sedangkan biasanya rajin, ada masalah atau kendala apa, apa ada yang bisa Bunda bantu, dll agar kita bisa evaluasi dan memotivasi serta memberi penguatan kembali.
5. Hukuman yang mendidik ( Al-‘Uqubah)
Dan jika keempat langkah di atas sudah kita lakukan Ayah dan Bunda….., ternyata anak masih melakukan pelanggaran diantaranya sholat sambil bercanda, tidak khusyu dan tidak mau berjam’ah dengan alasan lelah dan capek maka barulah langkah terakhir kita antisipasi yaitu dengan memberikan hukuman yang berdampak menimbulkan efek jera dan bertujuan mendidik atau bersifat konstruktif. Miisalnya : jika sholat Subuh kesiangan tidak mendapat uang jajan, ketika sholat bercanda harus di ulang lagi sholatnya, sholat terburu-buru apalagi mendahului imam berarti baca istighfar 50 x sesudah sholat, lupa sholat atau meninggalkan sholat karena asyik bermain maka selama satu pekan atau Sabtu & Minggu tidak boleh main games lagi.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya Ayah Bunda. Jika Ayah Bunda sudah membaca artikel ini mohon berkenan untuk share dengan masukan dan saran serta memberi penilaian agar menjadi motivasi saya dalam menulis. Trimakasih…. Dan mohon pamit ya….. Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H