Sebelum meresensi buku karya Denny Riendra, aku berdiskusi ringan dengan beberapa orang yang menemaniku untuk mengisi kekosongan malam, meskipun diskusinya dilakukan via telpon tapi tidak menyurutkan antusias kami untuk berbagi banyak cerita, -maklum ada yang baru jadi anak rantau-, kami membahas beberapa isu menarik untuk diperbincangkan, salah satunya tentang overthinking. Ya, katanya itu menjadi ritual sebagian kaum muda saat hari menjelang malam hahaha.
Pada dasarnya overthinking itu datang dari diri kita sendiri, membiarkan isi kepala berisik dan memberikan afirmasi atasnya yang menyebakan rasa itu terus menjalar, mengganggu bahkan menghambat aktivitas kita, aku pikir rasa insecure yang timbul pada diri seseorang -termasuk aku- ya karena kebanyakan overthinking.
Apakah kamu pernah meragukan diri sendiri yang merongrong kepercayaan dirimu?
Dalam "Insecure vs Bersyukur" karya Denny Riendra, kamu akan diajak untuk menjelajahi perasaan-perasaan yang sering menghantui kita semua. Apakah kamu siap menemukan kunci untuk mengatasi kecemasan dan merangkul potensi sejatimu dengan rasa syukur?
Jika kamu pernah merasa tidak aman, gelisah, atau meragukan dirimu sendiri, maka buku ini adalah teman yang sempurna untukmu. Dalam karya terbaru Denny Riendra, kita akan dibawa dalam perjalanan menyikapi rasa insecure dengan seni bersyukur. "Insecure vs Bersyukur" adalah panduan yang mengeksplorasi berbagai perasaan yang sering menghantui kita. Dalam sembilan bab yang menggetarkan, penulis mengajak kita untuk melihat ke dalam diri dan mengubah rasa insecure menjadi kekuatan yang membawa dampak positif.
Namun, mari kita telaah apa sebenarnya makna dari kata "insecure." Ia tak lain adalah istilah yang merangkum perasaan tidak aman yang merongrong kepercayaan diri, memenuhi kita dengan kegelisahan dan ketakutan. Padahal dalam realitasnya, rasa insecure bukanlah musuh, tetapi sebatas teman yang perlu kita kenal dan hadapi dengan bijak. Buku ini mengajarkan kita bagaimana melampaui batasan-batasan itu dan menemukan kekuatan dalam rasa syukur.
Insecure adalah istilah yang menggambarkan perasaan tidak aman yang membuat seseorang gelisah, takut, malu hingga tidak percaya diri. rasa insecure mungkin normal terjadi dalam diri manusia akan tetapi yang membuatnya tidak normal adalah pada saat rasa itu dipertahankan dan menghambat diri kita untuk berkembang kearah yang lebih baik.
Hal ini disebabkan karena rasa takut untuk mecoba atau bahkan perasaan tidak layak yang mengakibtkan potensi yang seharusnya bisa dikembangkan menjadi prestasi malah terkukung oleh rasa insecurity yang membuat kita tidak berkembang.
Rasa insecure yang muncul memang beragam, ada yang merasa dirinya tidak menarik sehingga membandingkan dirinya dengan orang lain, padahal kualitas diri jelas bukan hanya dari segi penampilan saja melainkan dari banyak hal, tentu yang paling utama adalah attitude atau sikap dan perilaku yang baik, bagaimana kita menyikapi suatu hal dan kepedulian pada orang lain.
Selain itu membandingkan pencapaian diri kita dengan pencapaian orang lain adalah salah satu dari bentuk rasa insecure yang sering dialami banyak orang. mungkin membandingkan pencapaian yang sudah kita dapatkan tidak ada salahnya jika itu akan membuat kita lebih bersemangat akan tetapi, jika terlalu sering mebanding-bandingkan dan membuat kita terpuruk maka akan timbul rasa tidak percaya diri, hilang semangat dan timbul perasaan “aku tidak bisa”.