Lihat ke Halaman Asli

Katakan "Tidak" pada "Seks Bebas"

Diperbarui: 22 Oktober 2022   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya seks sangat bebas merasuki budaya Barat, tetapi sangat bertentangan dengan budaya kita dan bertentangan dengan dasar negara kita, Pancasila. Pergaulan bebas merupakan salah satu perilku yang sangat tidak baik untuk dilakukan. Kata "kebebasan" merupakan kata melampaui batas-batas hal yang ada, dan kebebasan berekspresi ini sering muncul baik di lingkungan maupun di media massa (Purnama, 2020).Isu seks bebas di kalangan anak muda merupakan persoalan serius dan perlu segera ditangani agar generasi penerus tidak menjadi non-Panchasila. Pemuda adalah generasi penerus yang memegang kunci masa depan negeri ini. Berdasarkan data dan kasus yang terungkap, maka permasalahan yang perlu kita bahas adalah pertimbangan sebab, akibat, dan solusi untuk mengatasi maraknya budaya seks bebas di era globalisasi ini.

Pada saat ini, pergaulan bebas telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. 63% remaja pernah berhubungan seks dengan pacar atau menyewa seseorang untuk memuaskan kebutuhan seksual mereka Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Badan Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Kesehatan pada Oktober 2013 dengan data m.kompasiana.com. Proporsi yang cukup besar ini sangat mengkhawatirkan dan menarik perhatian. Terlebih lagi, ini terjadi rata-rata dalam hubungan terlarang (Minardo & Rini, 2021).

Hampir semua remaja tidak menyadari konsekuensi dari perilaku mereka saat ini. Dampak seks bebas pada remaja antara lain putus sekolah, hamil di luar nikah, pernikahan dini, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, bahkan kematian. (Widi Astuti, 2009)

Rasa ingin tahu remaja sebenarnya dapat bersifat positif, merangsang pemikiran dan menambah wawasan dan pengetahuan remaja, tetapi jika tidak diawasi dengan baik dapat menunjukkan perilaku menyimpang, antara lain: kenakalan remaja hingga pergaulan bebas, salah satunya adalah perilaku seks bebas yang saat ini semakin marak di kalangan remaja.

Data menunjukkan bahwa setiap tahun, sekitar 15 juta remaja berusia antara 15 dan 19 melahirkan melalui hubungan seks bebas, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta tertular penyakit menular seksual (PMS). Secara global, 40% dari semua kasus infeksi HIV terjadi di kalangan anak muda, dengan perkiraan terbaru menunjukkan bahwa 7.000 orang muda terinfeksi HIV setiap hari (Purnama, 2020).

Akibat dari perilaku seks bebas adalah munculnya berbagai penyakit menular seksual, bahkan sebagai sarana penularan HIV/AIDS. Remaja bebas melakukan hubungan seks, ada banyak hal yang bisa terjadi, termasuk kehamilan di luar nikah dan terkadang sampai terjadinya kematian akibat aborsi.

Remaja tidak mungkin mulai jatuh cinta pada seks bebas. Pasti ada sesuatu yang membuatnya begitu. Berikut adalah faktor-faktor yang membuat remaja  melakukan seks bebas: Pudarnya Kekuatan Iman,pemahaman dan ketaatan pada  ajaran agama yang benar, Kurangnya perhatian orang tua, , keingintahuannya tentang seks sangat tinggi, Tontonan non-pendidikan sekarang ini banyak sekali program-program “konten dewasa” yang dikonsumsi oleh para remaja. Hal ini sangat mendorong remaja untuk meniru apa yang dilihatnya karena rasa ingin tahu yang begitu tinggi, Sedikitnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas kurangnya pengetahuan maka akan berdampak  dari apa yang dilakukan dan dapat membuat seseorang menjadi terjerumus dari hal – hal yang seharusnya tidak dilakukan, Pergaulan yang salah Ketika seorang remaja salah memilih teman, konsekuensinya bisa sangat fatal. Memilih teman adalah memilih masa depan, dan mereka yang menginginkan masa depan cerah dan mencari pengetahuan dan wawasan yang luas dalam globalisasi harus memilih teman dengan baik. terpenting, menguatkan iman semua anak muda. Karena jika iman orang muda kuat, mereka bahkan tidak akan berpikir bahwa mereka sesat.  

Munculnya seks bebas di kalangan anak muda disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah perkembangan zaman yang semakin pesat. Hal ini memungkinkan banyak remaja melakukan seks bebas. Faktor-faktor penyebab seks bebas di atas menunjukkan bahwa kaum muda perlu memperhatikan dan menghindari hal-hal tersebut. Ketika Anda mengetahui dampak dari seks bebas, Anda tahu itu benar-benar berdampak pada masa depan anak remaja Anda. Bayangkan seorang remaja yang hamil dari seks bebas dan harus putus sekolah karena perilakunya. Jika seorang remaja diketahui mengidap HIV, remaja tersebut harus dikarantina untuk mencegah penularan penyakit. Dari tulisan di atas, kita harus tahu bahwa lebih baik bagi remaja untuk mendapatkan pemahaman yang benar tentang seks bebas sejak dini. Harus diingat bahwa seks bebas tidak untuk dilakukan dan kita sebagai remaja harus menyayangi diri sendiri dan bertanggung jawab atas diri kita masing – masing.

 

Referensi :

Minardo, J., & Rini, Z. R. (2021). Peningkatan Kualitas Reamaja dalam Pencegahan Perilaku Seks Bebas dan Bahaya HIV/AIDS pada Siswa SLTA Di SMA Muhammadiyah Sumowono. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 4(1), 52–60.

Purnama, Y. (2020). Faktor Penyebab Seks Bebas pada Remaja. 5(2), 1–9.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline