Lihat ke Halaman Asli

Hadirkan Daging 80 Ribu untuk Memenuhi Gizi Masyarakat

Diperbarui: 30 Juni 2016   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Menjelang lebaran, pastinya kebutuhan semakin meningkat, termasuk harga bahan pokok juga merangkak naik, yang paling mencolok saat ini adalah harga daging sapi, seperti yang kita ketahui bahwa saat lebaran tiba, biasanya untuk melengkapi hari istimewa itu dengan menyajikan olahan rendang, semur yang berbahan dasar daging. Namun, tak sedikit pula yang hanya menyajikan opor ayam, karena tidak mampu membeli daging sapi di hari raya, bahkan saya pernah mengalami kehabisan stok daging sapi, otomatis saat hari raya kami sekeluarga beralih ke opor ayam.

Anak : Jadi kita nggak bisa makan rendang dong Bu?

Ibu : Maaf ya Nak, harga daging sapi naik banget, udah itu kalau mendekati hari raya biasanya stoknya udah habis.

Anak : Loh, kok orang-orang borong daging sapinya banyak ya Bu?

Alamaak! Terkadang miris kalau mendekati hari raya idul Fitri, namun stok daging sudah habis, sempet bingung sih, beruntung pada tanggal 22 Juni 2016, Kompasiana menggelar ngobrol daging sapi yang diselenggarakan di Anomali Coffee, Jakarta. Tak tanggung-tanggung acara tersebut menghadirkan narasumber Menteri Perdagangan Republik Indonesia, yaitu Bapak Thomas Lembong, sudah pasti saya menyempatkan diri untuk hadir di acara spesial tersebut. 

Lelaki yang mengenakan kemeja batik tersebut, tampak antusias menjabarkan mengenai daging sapi, beda potongan, beda harga di hadapan kompasianer yang hadir. Saat itu saya dan kompasianer lainnya mendapatkan penjelasan mengenai jenis daging dan harganya. Dan, saat acara Nangkring juga saya mendapatkan kesempatan untuk menikmati daging sapi dengan harga 80 ribu rupiah, tentu saja ini menjadi salah satu alternatif pilihan masyarakat, bahwa semua bisa mendapatkan harga daging sapi 80 ribu, walaupun daging sapi tidak selunak tipe premary cut yang dibandrol dengan harga sekitaran 120 ribu, namun daging ini sangat cocok untuk membuat rendang, semur, dendeng dan abon sapi.

harga-sapi-1-5775437b60afbd68157c54f5.jpg

Menanggapi kelangkaan daging sapi di pasaran, karena distribusi daging sapi yang tidak merata dan biasanya menjelang lebaran banyak masyarakat yang berburu daging sapi segar, otomatis kebutuhan masyarakat akan daging sapi semakin melonjak. Padahal Kemendag sendiri berusaha untuk menciptakan kedaulatan pangan agar tetap stabil. 

"Bagi saya masyarakat harus mendapatkan gizi yang baik dan peternak lokal juga bisa hidup dengan sejahtera, dengan demikian tercipta kedaulatan pangan." ujar Pak Lembong disela-sela acara. 

Untuk itu pemerintah berusaha untuk terus menjamin stok daging sapi menjelang Lebaran untuk tetap ada di pasaran, dengan cara mengadakan operasi pasar daging sapi seluruh Indonesia, info lengkapnya silahkan cek disiniPemerintah juga berusaha menekan harga daging sapi dan bahan pokok lainnya, hal itu seperti komitmen presiden RI, Joko Widodo, agar masyarakat bisa menikmati olahan daging sapi dan meningkatkan gizi masyarakat. 

Nah, kebetulan di Bekasi sendiri lokasi pasar murah berada di perumahan Legenda Dukuh Zamrud Blok S 14 Bekasi Timur. Jadi teman-teman bisa menikmati sajian istimewa daging sapi saat hari raya atau bisa juga berbagi kebahagian untuk teman-teman yang kurang mampu dengan memberikan bingkisan daging sapi yang dibadrol 80 ribu per kg. 

Nah, berbicara mengenai solusi jika tidak mendapatkan daging segar, masyarakat bisa mengambil alternatif daging beku. Loh kok daging beku sih? Itu dia masyarakat kurang adanya sosialisasi bahwa daging beku itu lebih ekonomis dan higenis loh, wah ternyata selama ini presepsi saya salah dong, untung saja saya mengikuti acara nangkring jadi mendapatkan ilmu baru mengenai beda potongan, beda harga dan kualitas daging beku, jadi siapa takut memilih daging beku di hari raya nanti? Karena pastinya daging beku sudah melewati berbagai proses keamanan dan uji coba, jadi bisa menjadi alternatif dalam memilih daging sapi. Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline