Lihat ke Halaman Asli

Putri Sarinande

terkadang~...

Membayar Yang Memang Perlu Dibayar

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Judul di atas bermula dari ketika saya terlibat dalam sebuah dialektika dua sesi di toko buku alternatif Ultimus. Dilanjutkan dengan penemuan sebuah artikel di kompas online berjudul 10 Alasan Utama SBI Harus Dihentikan.

Oia, kata KBBI sih dialektika artinya “peribahasa dan penalaran dengan dialog sebagai cara untuk menyelidiki suatu masalah”.

* * *

Dialektika pertama di toko yaitu sebagai berikut:

Citizen Journalism - konsep ini tentunya membantu mewartakan berita-berita yang belum sempat terjamah media nasional. Terlebih setelah era internet sangat membantu menyebarluaskan informasi. Ini akan sangat berguna, agar yang di "pusat" menyadari keadaan di daerah-daerah.

Apa ide yang muncul? Alokasi dana untuk membiayai konsep Citizen Journalism ini.

Mengapa demikian? Tentunya agar membantu, termasuk membayari Kompensasi Waktu dan Tenaga yang telah disumbangkan para pelaku Citizen Journalism tersebut. Ini termasuk dengan Radio/TV Komunitas dan buletin-buletin, yang semuanya itu dapat mewartakan dan terlebih meningkatkan kekritisan.

Tentunya ini dapat mendukung upaya Budaya Baca di negara kita. Membaca yang telah membudaya, akan memudahkan kita membaca yang bukan berupa teks.

Di negara yang mayoritas beragama Islam, ada kata IQRA. Artinya "bacalah". Yang menjadi pertanyaan, apa yang dibaca? Tentunya Para Islam'ers akan menjadi lebih banyak pekerjaan - ketimbang sekedar berkutat halal haram, apalagi sampai membunuh atas nama Sang Maha Suci - jika sudah dalam kapasitas membaca yang bukan teks.

Konsep Citizen Journalism lebih jauh dapat membantu persoalan Lapangan Pekerjaan Yang Sempit. Berikan saja tugas-tugas untukmemberdayakan para pengangguran, sesuai kapasitas masing-masing.

Dialektika kedua di toko yaitu sebagai berikut:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline