Lihat ke Halaman Asli

Putri Sarinande

terkadang~...

Andai Kita Tak Pernah Saling Kenal

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kepada cinta, yang tergagap bicara. ada lambang tak hingga, dalam matematika, yang kupasangkan untukmu. bersebelahan, bersisian.

kepada cinta, yang tunduk pada waktu. ada hembusan nafas di sini. yang telah dibersihkan paru-paru. entah kenapa, aku tak ingin bernafas denganmu. mungkin, kasihan paru-paruku.

kepada cinta, bukan karena kau polusi. kau hanya nitrogen. yang menempati porsi terbanyak, udara kehidupan. tapi tak dibutuhkan, manusia. meski konon kabarnya, manusia butuh cinta. mereka butuh kau, duhai cinta.

kepada cinta, yang tergagap bicara. aku ingin menjadi tuhan. yang punya banyak cinta, tanpa perlu berkata. begitulah kabar yang kudengar, sejak lahir.

kepada cinta, ralat. aku tak ingin jadi tuhan. ini membahayakan. kelak, akan ada darah dan airmata tertumpah. untuk mempersembahkanmu, duhai cinta, kepadaku.

kepada cinta, yang tak perlu bicara. kubiarkan kau, tetap di tempatmu. agar abadi. layaknya legenda, surga dan neraka.

kepada cinta, andai kita tak pernah saling kenal. tentu aku, hanya akan menjadi. onggokan komunal : tanpa musik, tanpa puisi, dan tanpa seni. tanpa kesadaran, bertemankan mesin dan gosip murahan dan manekin sempurna.

kepada cinta, dan hanya kepada cinta. biarkan tubuhku lenyap, tanpa bekas. dan jiwaku, tetap hidup bersamanya.

Cirebon, 27 Juli 2010




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline