Lihat ke Halaman Asli

(Bukan) Gombalan

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“eh lo tau gag kenapa walaupun lagi terik begini gw gag ngerasa panas??”
“kenapa deeh?”
“karena ada kecantikan lo yang memalingkan gw dari panasnya matahari”
“huahahahaha, goblok! gombalan lo karon! hahahah”
“hehheehe”
“gantian yah! eh tapi bentar deh, kayanya ada sesuatu tuh di mata lo!”
“eh apa? apa?” sambil mengucek-ngucek mata
“sini gw liat! hm.. ada pelangi tuh bay di mata lo”
“jiaaaahhh, sama aja noraknya! hahahaha”
Tawa mereka meramaikan kelas yang sedari tadi kosong. Kelas sebenarnya sudah berakhir dari sejam yang lalu tetapi mereka masih saja asik berdua. Sambil mengerjakan tugas katanya. Mereka terlihat seru melempar gombalan handalan masing-masing. Tak terasa sudah 3 jam mereka di kelas itu dan ternyata tidak beranjak dari soal nomor 2. Sore sudah memelototi mereka untuk pulang. Si pria mengantarkan si wanita pulang ke kosan. Ternyata keakraban itu tidak sengaja berlanjut ketika mereka sedang gemar online di messanger. 2 minggu pun berlalu.
——————————————-***——————————————————–
“gila yah tuh cewek..cablak banget hahaha norak..”
si pria duduk di balkon kontrakannya, sambil memainkan lagu yang kata dia dan teman-temannya “alay tapi sedikit asik”. Entah mengapa wajah bodoh si wanita dan gombalan-gombalannya terus terngiang-ngiang.
jreeenggg…
“ah sial! tidur aja deh gw..”
——————————————-***——————————————————-
tugas kuliah yang sedari tadi dia liatin tak kunjung dikerjakan.
“hahaha.. coba tuh gombalan beneran buat gw! ssshhh.. apa deh gw!”
Si wanita mengacak-acak rambutnya dan berusaha kembali menyentuh tugas kuliah yang sedari tadi dianggurin. Saat membaca soal tugas kuliahnya yang terbaca malah gombalan-gombalan si pria.
“aarrrghhhh… fokus dong ta!”
———————————————***—————————————————–
Setelah 3 minggu berlalu entah mengapa ada kecanggungan di antara mereka. Tidak seakrab sebelumnya. Di dalam kelas, masing-masing mencoba mencuri pandang dengan gelagat-gelagat aneh hingga kelas berakhir.
“makan yuk ta!”
“hm.. di kantin aja yah”
Sepanjang perjalanan menuju kantin mereka hanya terdiam. Canggung. Mulut mereka terkunci bahkan sampai mereka selesai makan.
“eh, main gombalan-gombalan lagi yuk ta. kangen gw.”
“duuuhhh, lagi gag mood bay”
“denger dulu yang ini. nih yaahh, kenapa seseorang bisa insomnia?? ta, jawab ta..” si pria menggoncang pundak si wanita yang lagi asik dengan jus sirsaknya.
“haduuh, apa yah bay.. kebanyakan minum kopi kali”
“salaaah, karena dia sedang jatuh cinta ta!”
“duh, coba itu beneran buat gw. pasti gw terima bay cinta lo” batin si wanita
“daann.. lo udah berhasil bikin gw insomnia akhir-akhir ini ta”
si wanita yang sedang asik menyeruput jus sirsaknya, tersedak mendengar ucapan si pria. jus sirsak tersembur ke meja.
“lo mau gag jadi obat insomnia gw ini? walaupun lo gag sepait kopi tapi lo berhasil buat gw susah tidur ta!” wajah si pria menatap tajam dan dalam ke mata si wanita
“gw gag mau jadi obat soalnya obat itu pait. gw maunya jadi coklat buat lo karena selain gw emang manis, coklat itu akan selalu menghilangkan sedih yang lo rasa”
“duh, cewek gw ini narsis dan gag kalah gombal yaaah” si pria mengusap kepala si wanita mesra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline