Lihat ke Halaman Asli

Rahmasari

pendidikan

Preservasi Sejarah Islam Melaui Pembuatan Batu Bersurat dengan Huruf Jawi oleh KKN Upsi

Diperbarui: 21 April 2022   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses Pembuatan Batu Bersurat. Dokpri

Rahmasari Kusumadewi,Uswatun Hasanah

rahmasari202@gmail.com

Sejarah merupakan salah satu elemen terpenting dalam unsur kehidupan dimana keberadaannya dapat membentuk suatu watak, persepsi, serta nilai-nilai yang dianut dalam suatu bangsa.

Sejarah berisi catatan tentang masyarakat umat manusia tentang peradaban dunia serta tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu. Maka dari itu, kecintaan generasi muda pada sejarahnya perlu ditanamkan sejak dini supaya kisah-kisah berharga di masa lampau dapat senantiasa terjaga.

Namun pada faktanya, modernisasi teknologi yang begitu cepat mengakibatkan pola pikir masyarakat mengalamiperubahan. Hal tersebut menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya yaitu menurunnya kecintaan terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.

Batu Bersurat atau prasasti merupakan salah satu media yang digunakan untuk mengenang peristiwa penting melalui tulisan, gambar, maupun simbol-simbol tertentu.Modernisasi teknologi yang begitu cepat mengakibatkan pola pikir masyarakat mengalami perubahan. Hal tersebut menimbulkan berbagai masalah terhadap menurunnya kecintaan terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa.

Maka dari itu, tim KKN Internasional UPSI mengadakan kegiatan Batu Bersurat di Kampung Dato' Ahmad Said melalui dua tahapan yaitu pembuatan prasasti dan pengukiran tulisan Jawi diatas prasasti mengenai sejarah masuknya Islam ke Asia. 

Hasil dari kegiatan Batu Bersurat ini yaitu masyarakat memperoleh pengetahuan tentang pemahaman teoritis dan praktis terkait pembuatan Batu Bersurat serta tulisan Jawi sert amendorong minat generasi mudadi Kampung Dato' Ahmad Said untuk melestarikan nilai-nilai sejarah di masa lampau. 

Kegiatan ini memperoleh dukungan, bantuan, kerjasama dan antusias memasyarakat yang luar biasa serta fasilitas yang lengkap oleh mitra terkait sehingga seluruh tahapan kegiatan dapat berjalan secara optimal sesuai dengan harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline