TEPAT pada hari ini Selasa, 28/10/2014 - Masihkah kita mengenang hari itu, 86 tahun sudah sumpah pemuda di kumandang kan oleh putra dan putri terbaik bangsa ini, dari sabang sampai marauke di seluruh pelosok negeri ini sejak tgl 28/10/1928 . Tapi apalah arti SUMPAH PEMUDA bagi kita yang pada saat ini, apa bila kita melihat negeri ini setiap setiap menit, setiap waktu anak negeri kehilangan nyawanya karena tersiksa perpecahan yang memporak porandakan sendi sendi kehidupan berbangsa kegilan para anak negeri membuat ulah yang tidak ada habis-habis nya di manakah arti kata " " mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia "" atau kah kita mewarisikan perpecahan pada anak dan cucu kita ??
Semangat pemersatu bangsa hilang entah kemana atau kah di perjual belikan para pemimpin bangsa ini pancasila sebagai lambang negara berubah merah dan sila-silanya di artikan semaunya masih layakkah sang saka merah putih berkibar di pelosok negeri ini, sementara di berapa pulau sudah berkibar bendera mewakili identitas masing masing saling angkat senjata bergerak dan terus bergerak hanya menunggu waktu yang tepat .Dimana kah semangat 45 yang selalu kita wariskan, semangat bung karno ketika berorasi selalu berkobar kobar menyampaikan pidatonya menyatakan bahwa bangsa ini tidak boleh di tindak oleh bangsa lain, tetapi dia melupakan satu hal anak negeri yang manja ini lah menjajah bangsanya sendiri, bukanya mengisi kemerdekaan dengan apa yang di amanatkan pembangunan merata bagi segenap negeri tetapi mengisi deposito dan tabungan untuk kesejahteraan anak dan keluarganya .
Kita hanya bisa menyaksikan anak-anak TK ribut di senayan bagi jatah kue, para makelar hukum mencari pembeli yang penawaranya selangit agar bisa duduk tenang ketika mereka mengambil jatah kue milik anak bangsa yang tertindas tidak peduli siapa kamu, penegak keamanan pun tidak kalah serunya saling berebut jatah agar dapat penghasilan luar, sogok sana sogok sini asal masuk .para akedimisi lebih hina lagi mencari kesempatan yang seharusnya mendidik anak negeri dengan semangat pengorbanan tetapi mereka lalai mendidik dengan baik tauran di mana mana kekerasan terjadi di sana sini dari SD sampai Perguruan Tinggi mereka hanya tersenyum ketika para paparazi meliput mereka ketika berbuat asusila . para abdi negara gila sana sini mencari sesuatu yg bisa rampas karena kemalasan dan tidak mau sakit. apa kah halal dan haram masih berlaku di negeri ini ketika ketika mengatas namakan suatu keyakinan berbuat menyimpang demi kepentingan diri sendiri.
Semoga para LASKAR PELANGI dari berbagai negeri ini bermunculan dan memberi harapan baru untuk negeri ini bukan hanya dalam film mereka nyata tetapi sungguh ada di negara yang kita cintai bersama semoga semangat SUMPAH PEMUDA hari ini bisa mengisprasi kita semua dan berkerja keras agar harapan para pendiri bangsa ini dapat terwujud dan mereka pun tersenyum tidak sia sia mereka berkorban jiwa dan raga untuk kita semua...mari bersama merestorasi kembali negara yang kita cintai agar menjadi tempat dan layak untuk kita tinggal tidak ada lagi perpecahan di setiap aspek kehidupan tidak ada lagi ormas yang berani menghakimi anak bangsa ini dan percaya penuh pada Lembaga yang di percaya , semoga para orang pintar bersatu padu untuk membangun negara yang kita cintai ini ............................................................................................................................................................
.........................NKRI harga mati..............tidak ada negara di dalam negara ................................................................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H