Lihat ke Halaman Asli

Megawati Urung Memberi Rekomendasi untuk Ganjar Pranowo, Ada Apa?

Diperbarui: 5 Januari 2018   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Tribunnews.com

Pada Kamis, 4 Janurari 2018, ketua umum PDI-P Megawati Soekarno Putri mengumumkan nama-nama kandidat yang diusung di Pilkada. Salah satu nama yang paling ditunggu-tunggu untuk disebutkan Megawati sebagai calon gubernur adalah nama Ganjar Pranowo. 

Namun, rasa penasaran publik dibiarkan tak terjawab karena Megawati tidak menyebut nama Ganjar Pranowo sebagai calon gubernur Jawa Tengah.

Padahal, Ganjar Pranowo dikabarkan sudah hadir di Jakarta untuk mengikuti deklarasi partai. Karena itu, publik mulai menduga-duga bahwa kegamangan PDI-P untuk mengusung Ganjar Pranowo di Jateng terkait dengan pertimbangan yang sangat penting. Lumrah diketahui oleh publik bahwa Ganjar Pranowo masih dikait-kaitkan dengan korupsi KTP-Elektronik.

Publik beranggapan bahwa alasan mengapa PDI-P terlihat gamang untuk mengusung dan tidak mengusung Ganjar Pranowo disebabkan oleh kasus korupsi KTP-Elektronik yang bisa saja menyeret sang gubernur ke kursi pesakitan di pengadilan. Terlebih, namanya berulangkali disebutkan terlibat dalam kasus korupsi tersebut dengan menikmati uang USD 520 ribu.

Satu hari sebelumnya, yakni pada tanggal 3 Januari, Ganjar Pranowo dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan politisi Golkar Malicius Mekeng, namun keduanya berhalangan hadir dengan alasan masing-masing.

Persoalan kasus korupsi KTP Elektronik memang menjadi ganjalan terbesar Ganjar Pranowo dan PDI-P untuk secara leluasa mengikuti kontestasi politik di Jateng. 

Padahal, Jateng termasuk kandang PDI-P sehingga berbagai keuntungan sebenarnya dimiliki oleh PDI-P. Mesin politik kuat, tersebar, dan terorganisir dengan baik, dengan kantong suara yang terbilang cukup besar. Namun, PDI-P dan Ganjar Pranowo seperti saling mengekang.

PDI-P tidak bisa segera memberikan rekomendasi kepada Ganjar Pranowo karena khawatir sang kader menjadi tersangka dalam kasus korupsi KTP Elektronik tersebut. 

Sementara itu, PDI-P juga tidak bisa mengusung kader lain karena hanya Ganjar Pranowo yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi di Jateng. Di samping itu, belum ada kepastian mengenai status Ganjar Pranowo dalam lingkaran kasus korupsi KTP Elektronik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline