Menurut Kemenkes per tahun 2024, data stunting di Indonesia masih menunjukkan angka yang tinggi yaitu mencapai angka 21,6% berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI). Jawa Timur merupakan salah satu Provinsi penyumbang angka stunting paling besar, 3 Kabupaten dengan angka stunting paling tinggi Jawa Timur yaitu Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Situbondo.
Mahasiswa Profesi Ners A'14 Universitas Muhammadiyah Jember yang praktik keperawatan komunitas di salah satu Desa dengan angka stunting paling tinggi di Kabupaten Jember, yaitu Desa Dukuh Mencek juga turut serta melakukan upaya guna menurunkan angka stunting. Sebelum melakukan intervensi, Kelompok 01 Profesi Ners A'14 Universitas Muhammadiyah Jember melakukan musyawarah masyarakat desa (MMD) pada tanggal 06 Maret 2024 bersama perangkat desa, bidan wilayah, perawat wilayah, pihak Rumah Desa Sehat, serta kader posyandu.
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bertujuan untuk menyamakan presepsi dari berbagai pihak yang turut serta dalam MMD, sebelum melakukan intervensi yang sudah dirancang oleh Kelompok 01 Profesi Ners A'14 Universitas Muhammadiyah Jember berdasarkan analisa yang sudah ditemukan oleh kelompok.
Hasil dari MMD di Desa Dukuh mencek yaitu, seluruh intervensi yang diajukan oleh kelompok 01 Profesi Ners A'14 Universitas Muhammadiyah Jember disepakati oleh semua pihak yang hadir dalam (MMD). Beberapa intervensi tersebut, diantaranya yaitu pembuatan makanan tambahan berupa nugget tempe daun kelor, skrining BB/U dan TB/U untuk mengetahui status gizi balita, simulasi pemberian makanan, serta penyuluhan stunting.
Beberapa intervensi diatas akan dilakukan saat posyandu dengan tujuan meningkatkan pengetahuan ibu balita stunting, dan mengupayakan turunnya angka stunting sehingga dapat menjadi desa percontohan atau (role of model) untuk desa lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H