Lihat ke Halaman Asli

Tanah Basi Ibu Pertiwi

Diperbarui: 3 November 2017   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anyir bau air di sudut empang

meludah di setiap langkah para pemikir

Tak elok rasanya mencibir takdir,

tak pantas rasanya menghujat Bumi Pertiwi

Aku lahir di tanah ini

membasuh setiap jejak di bingkai umur

Tak apa kusesali setiap lupa diri,

tak apa kujejali harapan di mata batin yang rapuh ini

Aku mungkin harus tertawa, menertawai ketelanjangan pikir di ujung perenungan

Apa mungkin semuanya akan berakhir, sementara aku lupa tanah yang kupijak belum kurengkuh dalam rajutan umurku.

Yogya, November 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline