Lihat ke Halaman Asli

Dues K Arbain

Menulis untuk membungkam pikun

Bijaksana

Diperbarui: 12 Desember 2022   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku, Hanung, kelas III SMA, wajahku tampan rupawan dengan otak yang cerlang cemerlang, dan yang tak kalah penting ayahku orang kaya. Sejak kelas I SMA aku sudah bawa mobil sendiri.

"sekalisekali kamu bawa motor dong", kata ayah

"emang kenapa yah?" tanyaku

"biar kamu bersopan santun di jalan" jawab ayah

"dari motor, kamu bisa memahami perasaan pengendara motor saat kamu mengendarai mobil, dan dengan mobil kamu bisa memahami pengendara mobil saat kamu naik motor", lanjut ayah lagi

"misal, saat naik motor kamu gak seenaknya keluar dari lorong ke jalan utama tanpa lihat kiri kanan, atau saat kamu naik mobil kamu akan lebih hatihati saat melintas jalan yang lagi tergenang air karena takut ada motor yang terciprat", jelas ayah

"siyaf yah", jawabku penuh bangga punya ayah yang bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline