Lihat ke Halaman Asli

Dues K Arbain

Menulis untuk membungkam pikun

Aku Melawanmu dalam Diam

Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Kompal

aku melawanmu dalam diam
menghadang sepak terjang yang tak kelihatan

menyerang dengan kilat taring tajam
menyelam ke dalam rongga-rongga nafas kehidupan 

memangsa benih yang bersemayam
memaki imun yang berlebihan 

merongrong nadi,
suburkan radang-radang rapuh teronggok pilu 

aku melawanmu dalam diam
karena engkau ada, meski tak ada 

lahirkan api di ujung mulut
panasnya melahap terang tubuh 

membara menjilati aliran darah,
lalu menyulap jadi derita 

aku melawanmu dalam diam
meremah wajah-wajah pucat 

hanyutkan firman menghitam
menuju nisan pemakaman 

menyisakan pekat,
mendung berserak tercecer
entah di organ yang mana?

aku melawanmu dalam diam
menghilang dari hiruk pikuk dunia
menutup aliran darah dari sentuhan-sentuhan fana
melangitkan doa-doa melalui pintu-pintu di sepertiga malam 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline