Lihat ke Halaman Asli

Dues K Arbain

Menulis untuk membungkam pikun

Balada Seorang Pelacur

Diperbarui: 14 Juli 2020   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Kompal

Angin di atas Musi menyapu mendung 

Hujan membasahi air mata bernanah meneteskan duka, 

sambil mencari jejak cintaku yang terkoyak yang diterbangkan setan jalang menuju hutan alas roban 

Peluh bercucur di sepanjang tepian Sungai Musi tempat engkau melulur sekujurku dengan buaian dusta   

tak membatasi umur birahi 

Sungai Musi terus mengalirkan air tak jernih 

Sumpah serapah mengambang di anganangannya, 

perih menggigit setiap datang kemambang tajam menyayat yang menyisirku menuju jejakjejak kesakitan

 pagi, siang dan petang 

Sebenarnya, aku tak hendak beranjak pergi, 

karena ibu menggenapi setiap tarikkan nafasku 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline