saat jalaluddin rumi sudah dipagut oleh cinta sejatinya
aku masih remuk redam
berdarahdarah ditikam rindu
hanya sekedar tuk meremas jemariMu
aku memang tak layak menjadi kekasihMu
dalam keterbatasan ruang dan waktu
selalu bergelut memujaMu
bahkan dalam kemunafikkan dan kemaksiatan sekalipun
jiwa meliuk menari mengikut iramaMu
meski terkadang sangat jauh dan usang
sampai detik ini