Di penghujung Agustus ini
Rinduku terbang menari-nari dibawa daun-daun kering yang dilepaskan dahannya
Ia mengikuti arah angin menuju sudut-sudut rumput gelap tak terlihat
Baginya
Kemarau bukanlah musibah
Dibuang bukanlah petaka
Terbakar bukanlah masalah
Ia lebih memilih untuk bertemu takdirnya
Meskipun pedih menusuk seperti yang dituliskan sang pujangga pada dinding-dinding puisi balada