Lihat ke Halaman Asli

Dues K Arbain

Menulis untuk membungkam pikun

Muslihat Rindu

Diperbarui: 9 Agustus 2016   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kukemasi bait-bait rindu yang berserakkan
Kusimpan dan menguncinya dalam tas tangan yang kau sulam dulu
Lalu berlari kencang mengejar kereta kencana  
Tuk mengantarkan resah-resah ini ke pelabuhan hatimu 

Melepuhlah ia
Saat telaga rindu keruh dikeruk keganasan angkara
Dengan terseok
Menggapai-gapaikan tangan menjemput belai lembutmu yang biasa menghantar tidur
Aku tetap melangkah
Meskipun itu perlahan dipapah 

Lalu bathinku terkapar
Menggelepar terhadang sang kala pembunuh rindu
Ia tak kuasa berjalan meski hanya sejarak kejapan mata

Tapi semangat juang tak pernah padam
Melangkahlah
Dan terus melangkah
Jangan bersurut mundur
Karena itu jalan menenteng rinduku
Ke tempat yang harusnya dituju

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline