Lihat ke Halaman Asli

Dues K Arbain

Menulis untuk membungkam pikun

Cintaku Membiru-biru

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kamu merambah ladang sukmaku

Dan hadirmu menjadi ruh di jiwaku

Seisi raga membahana menyentak ragu

Hingga engkau tahu bagaimana rasaku ketika memilikimu

Haruskah kesenangan hati di sisimu terketuk palu?

Haruskah keikhlasan cinta ini tercabik saat kau tabuh lentera kalbu?

Haruskah gejolak ini terhenti dikala tersayat sembilu?

Ah, Cintaku memang membiru

Tapi laut juga masih biru

Dan angin tetap memburu

Karena seluruh isi bathin ini ada padamu

Wahai Sang Pengelana haru

Pulanglah dan peluklah rindu

Agar aku segera membuang kuntum layu

Dan berlari jauh bagaikan peluru

Hingga hadirmu mengoyak beku

Aku

Masih menunggu sesuatu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline