Lihat ke Halaman Asli

Dudy M Saragih

Saya Seorang Pelayanan Masyarakat

Perang Rusia-Ukraina yang Dulunya Satu Ideologi

Diperbarui: 25 Februari 2022   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Negara Rusia dengan dan Ukraina , masing -masing saling mempertahankan pendapat negaranya.   Rusia merasa  benar dalam mendukung kedaualatan daerah Donetsk dan Luhansk, sedangkan Ukraina mengakui secara konstitusional dua daerah tersebut milik Ukraina. Selain itu Rusia sangat keberatan Ukraina  menjadi anggota NATO.

Rusia dan Ukraina yang dulunya mempunyai satu ideologi yang bernama negara Uni Soviet,  yang pecah menjadi 15 negara yang berdaulat, yaitu : : 1).Russia, 2).Armenia, 3).Latvia, 4).Ukrania, 5).Belarus, 6).Lithuania, 7).Estonia, 8).Moldova, 9).Georgia. 10).Azerbaijan, 11).Kazakhstan, 13).Uzbekistan, 14).Tajikistan, 15).Turkmenistan. Ada 15 Ideologi negara terbentuk yang dulunya satu Ideologi yang bernama Uni Soviet

Perang telah terjadi, kedua negara telah mengerahkan Tentara untuk mempertahakan kedualatan negaranya.

Siapa yang bisa menghentikan perang tersebut ?  saat ini belum ada di dunia dapat memberikan solusi menghentikan perang tersebut.

Bisakan perang tersebut menjadi pemicu perang dunia ke tiga ? Semua negara di dunia ini mencegah perang tersebut dapat lebih besar lagi menjadi Perang Dunia Ketiga, dan kita berdoa bersama -- sama jangan terjadi.

NATO sebagai pendukung negara Ukraina, seharusnya menjadi juru damai ke dua negara.  NATO tidak perlu mengerahkan alat - alat perangnya, sebelum NATO  memberikan solusi mengatasi perang tersebut. NATO harus berjuang untuk mencapai perdamaian kedua negara dengan dasar bahwa kedua negara mempunyai ikatan persaudaraan yang dulunya pernah mempunyai satu ideologi yang bernama Negara  Uni Soviet.

Tujuan utama dari NATO pasti untuk menjaga perdamaian negara - negara anggotanya, dengan landasan tersebut NATO seharunya mengutamakan perdamaian Rusia dan Ukraina.   

Bagaimana dengan  peran Indonesia mengatasi perang tersebut ?

Indonesia bisa mengutus Menteri Luar Negeri untuk bertemu dengan kedua negara tersebut , dengan memberikan akibat perang tersebut, maka negara-negara di dunia ini akan menerima kerugian, harga minyak menjadi naik, dan akibatnya ekonomi negara-negara tersebut akan rusak.

Harga Saham menjadi tidak stabil dan krisis kemanusian yang pada saat ini menghadapi wabah  COVID semakin terhambat untuk mengatasinya, dan lain -- lainnya yang akan membuat manusia di dunia ini menderita hidupnya. Indonesia harus mengambil perang tersebut.

Kita berdoa bersama-sama jangan sampai perang Rusai dan Ukraina dapat menjadi pemicu perang dunia ketiga, dan khususnya Indonesia  berharap tidak menerima akibat perang tersebut  yang akan menyengsarakan rakyat.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline