Lihat ke Halaman Asli

Dudun Parwanto

Penulis, Traveler

Agus Harimurti Maju, SBY Reborn dan Persaingan 3 Kutub

Diperbarui: 23 September 2016   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.facebook.com/dudunpurbaka/?ref=bookmarks

Penunjukan Agus Hari Murti menjadi cagub DKI dari koalisi Cikeas sangat mengejutkan semua pihak, pasalnya saya sebagai warga Cikeas tidak diajak berdiskus hehehe dan tak menyangka karena Agus memiliki karir militer yang bagus. Dengan diusung menjadi Cagub maka dia harus mundur dari TNI dalam usia 38 tahun berpangkat mayor. Selama ini yang maju sebagaiGubernur dari militer di TNI rata-rata berpangkat aktif Mayjend atau pensiunan PATI. 

Mungkin apa yang dilakukan partai pengusung terinspirasi bupati Yoyok dari Batang yang juga mundur dari TNI pada umur 40 tahun dengan pangkat mayor. Memang SBY sebagai pemilik partai akan menggaransi masa depan agus lewat jalur politik. Setidaknya jabatan anggota DPR atau kandidat gubernur Jabar pada pilkada serentak 2017 akan menjadi jaminan Agus bila tidak berhasil di Pilgub DKI. Namun jika Agus mampu menjadi Gubernur itu sebuah sinyal bahwa SBY telah reborn dan siap menjadi parpol pemenang pemilu 2019.

Kemunculan gubernur muda memang sudah menajdi barang baru di Indonesia. Gubernur NTB Tuan Guru Bajang dimenjadi gubernur pada usia 36 tahun pada 2008, Gubernur M Ridho dari lampung menjadi gubernur tahun 2014 di usia 33 tahun, dan Zumi zola dari Jambi menjadi gubernur pada usia 36 tahun di 2016. Nampaknya perjuangan Agus untuk menjadi gubernur muda ke 4 Indonesia akan diuji keras di DKI Jakarta. 

Sampai dengan Kamis 22 Oktiober memang ada 2 pasangan yang siap bersaing di Pilgub DKI 2017 yakni, Ahok-Jarot yang diusung Golkar, PDIP, Nasdem dan Hanura dan Agus-Silviana yang diusung oleh Demokrat, PPP, PAN, dan PKB,. Gerindra dan PKS baru siang ini akan mengumkan calonnya yang kemungkinan mengusung Sandiaga Uno baik sebagai Cagub maupun Cawagub. Namun jika mau bersaing ketat sesaui elektabilitas maka pasangan Anis Baswedan dan Uno lebih bersaing ketimbang yang lain.  

Peta Persaingan 

Kalau dilihat dari jumlah kursi parta pengusung tentu saja calon dari 106 kursi DPDR DKI petahana AHok dan Jarot sangat dominan dengan 52 kursi lalu disusul pasangan Agus-Silviana dengan 28 kursi dan pasangan gerindra -PKS dengan 26 kursi. Artinya kalau mesin partai bekerja efektif dan konteituen loyal maka kemungkinan Ahok Jarot akan keluar sebagai pemenang. 

Dari sisi elektabilitas Ahok dari berbagai survei masih tnggi, sementara Agus sebagai pendatang baru belum diketahui namun didukung oleh birokrat akan mendongkrak ratingnya. sedangkan jika gerindra dan kukuh memasang sandiaga dan mardani, kemungkinan akan terseok, alternatifnya memang anies -sandiaga lebih kompetitif. 

Namun DKI jakarta adalah wilayah yang penduduk majemuk, masyarakat dinamis dan tidak terlalu loyalis. isu-sisu sensistif akan direspon cepat oleh penduduk jakarta yang lebih peka dan melek teknologi. Pastinya dengan adanya isu-isu itu akan mmpengaruhi eletabilias cagub. Massa mengambang dan golput di DKI sangat besar, termasuk saya sendiri sehingga merekalah yang akan memberi warna pada Jakarta. 

Pelaksanaan Pilgub DKI Februari 2017 menjadi momentum persaingan 3 kutub, yakni Megawati-SBY-Prabowo. Petahana memang memiliki kelebihan karena dapat berkarya dan menunjuikan hasil kerjanya, namun harus diingat bisa saja jatuh dalam praktek KKN yang langsung menenggelamkan karirnya. Kita tunggu saja karena setiap detik, akan terus bergulir isu baru dan semakin dekat akan semakin memanas. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline