[caption id="attachment_196687" align="aligncenter" width="500" caption="sumber gambar ; http://1.bp.blogspot.com/-nz8TI2lNo-Y/TlMZdGJ3P4I/AAAAAAAACJ4/CBBD6x79sLI/s1600/minum.jpg"][/caption]
Dari sekian banyak minuman, ada satu minuman yang sangat disukai oleh Ayahku, minuman itu berwarna coklat muda, kadang agak tua, tapi ada juga yang berwarna putih, tapi dari sekian warna minuman itu Ayahku paling sering meminum minuman yang berwarna coklat muda. Mungkin karena rasanya lebih kuat.
Secara sembunyi-sembunyi aku juga sering mencuri minuman itu dari dalam kulkas, untunglah Ayahku tidak terlalu pintar dalam berhitung sehingga jika hanya kehilangan satu botol saja dia tidak menyadarinya. Ketika aku mencoba minuman itu aku tidak terlalu suka karena rasa dan baunya begitu tajam menurutku, namun lama kelamaan rasanya seakan bertransformasi menjadi rasa yang enak serta menenangkan—walau hanya sesaat.
Minuman itu adalah minuman beralkohol, minuman yang sering membuat Ayahku ngoceh tidak karuan, memukuliku tanpa ampun. Ternyata lama-kelamaan hal itu menjadi masalah bagiku, karena aku sudah tak tahan lagi menerima siksaan darinya, tapi jika dipikir yang perlu aku salahkan adalah minuman itu, prusahan yang memproduksinya, dan orang yang pertama kali menemukan minuman itu. Gara-gara mereka semua aku jadi seperti ini sekarang!.
Tiba suatu ketika di hari Jum’at, Ayahku sedang keluar entah kemana, aku ditinggal sendirian di rumah, saat itulah aku menjalankan rencana yang sudah seminggu itu aku rencanakan. Botol minuman yang aku curi dan sudah kukosongkan dan kuisi dengan air teh yang bercampur racun tikus lalu kumasukkan ke dalam kulkas, selanjutnya aku menunggu Ayahku datang dan meminumnya.
Namun kejadin lucu malah terjadi hari itu, Ayahku datang bersama seorang perempuan sexy yang tidak henti-hentinya mengisip rokok. Ayahku mengambil dua botol minuman dari dalam kulkas, memberikannya pada perempuan tadi dan dalam hitungan menit perempuan tadi keracunan, mulutnya berbusa, tubuhnya kejang mengerikan. Lucu bukan!?, ternyata rencanaku tidak berjalan lancer, yang keracunan malah teman Ayahku bukan Ayahku, dan hari itu Ayahku tidak jadi mati keracunan minuman yang aku isi dengan racun tikus.
Tapi meski pun demikian aku masih bisa tertawa terbahak-bahak setelah itu, karena Ayahku dipenjara karena telah mengakibatkan teman perempuannya mati keracunan, dengan peri-hal itu aku bebas melakukan apa saja di rumah tanpa kehilangan sosok Ayahku untuk selamanya. Dia di penjara dan masih hidup, sedangkan aku bebas tanpa lagi dipukuli olehnya. Oh, minuman ternyata juga bisa menjadi lelucon yang membuat senyumku mengembang tambah lebar. Mau minum-minum bersamaku, ayo mampir ke rumahku, siapa tahu kita bisa tertawa bersama sambil menceritakan lelucon yang kita miliki.
~