Lihat ke Halaman Asli

Dudi safari

Pegiat Literasi

Beda Latar Belakang Intelektual

Diperbarui: 15 Juli 2024   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar dari parapuan.co

Jodoh tak ada yang tahu, itu hak prerogatif Tuhan. Orang kaya bisa mendapatkan orang miskin, usia tua bisa mendapatkan jodoh anak muda, pun begitu seorang berpendidikan tinggi (intelektual) bisa saja mendapatkan jodoh biasa-biasa saja.

Jika sudah suka sama suka apa mau dikata, nasihat orang bak angin lalu hampir tak didengar.

Pada akhirnya, suatu saat nanti jika terjadi percekcokan baru keduanya merasa bahwa mereka memang berbeda.

Perbedaan intelektual yang dimaksud adalah jika suami berpendidikan tinggi sementara sang istri di bawahnya atau sebaliknya.

Perbedaan semacam ini seharusnya tidak menjadi masalah. Karena sebelum membina rumah tangga keduanya saling memahami perbedaan masing-masing.

Namun saat hati terpicu oleh amarah, hal sepele seperti itu pun tak luput jadi masalah.

Perkataan suami terhadap istri dengan menyebut "dasar intelektual rendah," saat istri tak mampu memahami keinginan suami, mengakibatkan rasa sakit hati yang mendalam.

Inilah awal dari pertengkaran rumah tangga.

Selalu perbedaan pendidikan akan memicu pertengkaran jika ada pemantiknya.

Bagi seorang perempuan sekolah tinggi nampaknya bukan prioritas. Toh akhirnya kembali ke fungsi perempuan yang hanya berkutat sebagai teman di kasur, dapur dan sumur. Setidaknya itu yang lumrah terdengar di kebanyakan awam kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline