Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)." (QS. Hud 11: Ayat 6)
Beban ekonomi untuk sebagian keluarga menjadi masalah yang cukup memicu pertengkaran, sebab ekonomi yang kurang stabil akan memengaruhi kenyamanan dalam sebuah rumah tangga.
Kebutuhan pokok yang kurang terpenuhi bisa saja menjadi bahan pikiran yang mendalam bagi seorang istri yang diposisi sebagai pengatur jalannya rumah tanggal Banyak rumah tangga yang akhirnya memilih untuk berpisah karena tidak tahan untuk menanggung beban ekonomi keluarga.
Awal Maret 2024 satu keluarga di Jakarta Utara nekat mengakhiri hidup, mereka lompat dari apartemen lantai 20. Disinyalir karena problem ekonomi keluarga, jadi tidak bisa dianggap sepele akibat dari kekurangan ekonomi keluarga. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan sekunder untuk kebutuhan pokok saja masih begitu sulit.
Mungkin karena suami tidak memiliki pekerjaan atau baru di PHK yang akhirnya mengakibatkan putusnya aliran dana keluarga dan sebagainya.
Bagi sebagian pasangan yang masih tetap setia menjaga hubungan keluarganya, mereka harus bersama-sama banting tulang bekerja mendapatkan sesuap nasi untuk keluarganya.
Terkadang ada yang terjebak dalam pinjaman online (pinjol), kemudian telat membayar dan setiap hari di teror penagih hutang.
Hidup rasanya sempit, bernafas pun rasanya sesak karena himpitan ekonomi kadang jalan pintaslah yang mereka tempuh padahal belum tentu menjadi solusi.
Ada yang nekat mencuri bahkan merampok karena himpitan ekonomi.