Lihat ke Halaman Asli

Dudi safari

Pegiat Literasi

Idul Adha sebagai Sarana Pertemuan dengan Tuhan

Diperbarui: 29 Juni 2023   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari dompetdhuafa.org

Saat melihat antusiasme umat Islam dalam berkurban, tahun demi tahun sepertinya tidak semakin surut bahkan semakin tahun kesadaran umat Islam dalam berkurban semakin tinggi.

Ibadah yang lekat dengan ibadah haji ini, menggambarkan bagi kita betapa semangatnya umat Islam berlomba-lomba mendatangi, berziarah ke Baitullah. Padahal dari waktu ke waktu ongkos naik haji bukan semakin berkurang bahkan semakin bertambah.

Namun dari data pengelola haji banyak di antara warga Indonesia atau umat Islam umumnya harus menunggu belasan tahun untuk mendapat giliran tiket naik haji.

Apakah ini bentuk suatu kesadaran umat Islam terhadap ajaran agamanya ataukah mungkin ada motif lain selain itu. Hanya pelakunya dan Tuhan yang tahu motif apa dibalik itu semua yang jelas faktanya umat Islam setiap tahun berbondong-bondong beribadah haji.

Jutaan orang berkumpul dalam satu waktu. Selain itu, orang-orang yang tidak atau belum berkesempatan naik haji mereka melaksanakan ibadah kurban di daerahnya masing-masing.

Ritual kurban mengingatkan kita pada kisah dua putra Nabi Adam yakni Qabil dan Habil, saat keduanya dituntut oleh Allah untuk mengorbankan milik mereka yang terbaik, itulah syariat kurban yang terdeteksi pertama kali dilakukan oleh manusia sebagai penghambaan terhadap Tuhannya.

Baik haji maupun kurban keduanya memiliki efek ganda. Pertama pengabdian terhadap Tuhan, kedua merupakan wujud rasa empati sesama manusia walau dengan status sosial yang berbeda tetapi saat itu di hadapan Tuhan mereka adalah sama.

Tidak ada strata sosial yang tinggi saat berhaji tidak ada strata sosial yang lebih tinggi saat berkurban, semua harus dilakukan secara ikhlas, karena tanpa keikhlasan muka gugurlah ibadah tersebut.

Jika ada motif lain selain pengabdian atau penghambaan terhadap Tuhan, maka terkategorikan Syirik dan itu sangat bertentangan dengan makna utama daripada beribadah kepada Allah.

Ibadah haji menuntut seseorang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan tentang praktik-praktik ibadahnya, kemampuan finansial dan kemampuan fisik yang prima.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline