Lihat ke Halaman Asli

Dudi safari

Pegiat Literasi

Jejak Pengembaraan Ilmiah Para Imam Madzhab - Tamat

Diperbarui: 2 Januari 2022   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Belajarislam.com

"Allah mewahyukan kepada Isa AS, 'jika kau seorang diri jagalah hatimu, jika kau bersama orang jagalah lisanmu, jika kau berada di meja makan jagalah perutmu, dan jika kau berada di jalan jagalah matamu. Itu akan memberikanmu keselamatan."

Sebait nasihat Imam Ahmad bin Hanbal ini menjadi pengekang diri agar seseorang mampu mengendalikan diri sendiri di mana pun dia berada.

Ahmad bin Hanbal adalah imam madzhab keempat yang populer di kalangan ahlu sunnah. Lahir di Mary Turkmenistan, 780 M/164 H dengan nama lengkap Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris.

Saat usia 10 tahun dia sudah mengkhatamkan hafalan al-Qurannya, saat usianya 15 tahun sudah berkonsentrasi mempelajari hadis.

Semasa remaja dia bekerja menjadi tukang pos untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Di sela-sela pekerjaannya dia belajar di majelisnya Abu Yusuf Al-Qadhi yang merupakan murid senior imam Abu Hanifah.

Belajar darinya tentang dasar-dasar ilmu fikih, kaidah ijtihad dan metodologi kias.

Ia juga belajar kepada Haitsam bin Bisr seorang ulama hadis di Baghdad. Tak hanya di Baghdad imam Ahmad pun mengadakan rihlah ilmiah ke kota Mekah, di sana ia bertemu dengan Imam Syafii dan belajar kepadanya tentang fikih dan hadis selama empat tahun.

Perjalanan ilmiahnya dia lanjutkan ke sejumlah wilayah antara lain Madinah, Yaman dan Suriah.

Guru-guru Imam Ahmad bin Hanbal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline