Lihat ke Halaman Asli

Dudi safari

Pegiat Literasi

Mengajak Berbuat Baik Harus Dimulai dari Diri Sendiri

Diperbarui: 3 Desember 2021   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar koleksi idn time

Dalam surat At-Tahrim ayat  ke 6 Allah Swt. Berfirman:

 "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)

Menjaga diri sendiri lebih diprioritaskan sebelum yang lain. Bagaimana seseorang akan mengajak kebaikan atau menyuruh orang lain untuk tidak berbuat keburukan. Sementara si pengajak belum memiliki pengetahuan sedikit pun.

Mencari ilmu menjadi wajib bagi dirinya, sebagai  wasilah (perantara) untuk bisa memperbaiki diri, mencegah segala perbuatan buruk yang mungkin saja menghampirinya.

Mengingat kisah para nabi terdahulu yang Allah persiapkan untuk membimbing umat ke jalan yang benar. Mereka ditempa sejak kecil dengan berbagai ujian hidup.

Dari hasil tempaan itulah kemudian Allah memberi mereka ilmu (pengetahuan) dan hikmah tentang hakikat kehidupan sebenarnya.

Kisah Nabi Yusuf as. Adalah sebuah kisah yang sangat masyhur, tatkala dia dibuang ke dalam sumur oleh saudaranya. Kemudian ditemukan oleh sekelompok musafir dan akhirnya dijual di pasar Mesir.

Kesabaran dan keikhlasan menerima setiap takdir yang menimpa terhadap dirinya inilah dikemudian hari membuahkan kebahagiaan.

Nabi Yusuf as. Diberi anugerah ilmu serta hikmah dan menjadi salah seorang di antara utusan Allah Swt.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline