Lihat ke Halaman Asli

Dudi safari

Pegiat Literasi

Kebekuan Berpikir Vs Keterbukaan Akal Sebuah Tafakkur, Tidak Sama Antara yang Diam dengan yang Aktif

Diperbarui: 2 Agustus 2021   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto pribadi

Tidak sama antara orang yang berdiam diri dengan orang yang penuh gairah inovasi.

Perubahan tidak akan didapat tanpa ada gerakan maka bergerak menjadi sesuatu yang wajib adanya.

 Melangkah maju ke depan wujud dari eksistensi bahwa seseorang itu masih ada tanda kehidupan.

Duduk berdiam diri tanpa memacu diri untuk menciptakan sesuatu atau berkarya tentang sesuatu adalah juga salah satu ciri dari pemalas.

Di zaman persaingan ini yang diam tentu saja akan tergilas. Sementara para pemacu ide terus mengeksplorasi pikirannya untuk mewujudkan sesuatu.

Mereka mempunyai visi dan misi dalam hidup ini. Bagaimana caranya mewujudkan kemenangan atau paling tidak bertahan mempertahankan kehidupannya.

Suatu kemerdekaan tak akan tercapai tanpa adanya perjuangan. Bagaimana jadinya jika founding fathers kita berdiam diri menyerah kepada keadaan membiarkan para penjajah menguras  habis bumi nusantara kita, mendikte kemanusiaan kita. Tentu penjajahan akan berlangsung abadi.

Maka dengan di gerakan oleh hati nurani dan bertekad untuk lepas dari penjajahan.

Mulailah rakyat Indonesia menggerakkan akal nurani nya untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan yang sudah beratus tahun lamanya.

Bangkit nya gagasan-gagasan untuk merdeka. Bermula daripada cerdik pandai, kaum intelektual negeri ini berkumpul dan bermusyawarah untuk memulai jalan apa yang harus di tempuh untuk mendapatkan status negara merdeka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline