Lihat ke Halaman Asli

Dudi Ridwandi

Penulis, Mahasiswa, dan Administrasi

Markotop dan Kemetak (16)

Diperbarui: 26 Februari 2018   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Tahun 2018 ini tahun politik, artinya akan ada pemilihan kepala daerah secara serentak. Calon pun sudang ancang-ancang untuk mensosialisasikan visi dan misi mereka. Si Kemetak pun ikut-ikutan menjadi pendengar calon itu dengan harapan di beri uang 50 ribu seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Padahal di kampungnya juga ada yang nyalon si Sudrun, tetapi dia lebih memilih calon yang memberikan selembar uang biru kepadanya daripada tetangganya yang secara modal untuk nyalon sedikit atau tidak memberinya uang. 

Markotop pun berkata kepada Kemetak " Tak, apakah kamu pertaruhkan harga diri kamu dengan selembar uang biru yang nantinya berdampak 5 tahun kedepan. Lebih baik kamu memilih yang sreg dihati dan yang jelas bisa memikirkan rakyat selama 5 tahun ke depan". 

Lalu Kemetak beguman dalam hati " Iya juga ya, kalau dihitung uang 50 ribu selama 5 tahun berarti satu tahunnya cuma 10 ribu, sedang si calon itu selama 5 tahun pasti tidak memikirkan kita. Dia pasti memikirkan gimana caranya modal untuk kampanye dan nyalon bisa kembali lagi".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline